Kanker Payudara Jadi Kanker Terbanyak di Indonesia, Kok Bisa?

Kanker payudara kini menjadi jenis kanker terbanyak di Indonesia, melebihi kanker serviks yang sebelumnya mendominasi. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, kasus kanker payudara di Indonesia mencapai angka yang mengkhawatirkan. Faktor-faktor seperti perubahan gaya hidup, meningkatnya urbanisasi, serta kurangnya kesadaran akan deteksi dini turut berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian ini. Perubahan-perubahan ini membuat risiko kanker payudara semakin meningkat di kalangan perempuan Indonesia.

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi tingginya angka kanker payudara adalah gaya hidup modern yang semakin tidak sehat. Konsumsi makanan cepat saji, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok adalah beberapa pola hidup yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Selain itu, faktor obesitas yang semakin meningkat di Indonesia juga menjadi salah satu pemicu utama. Obesitas menyebabkan peningkatan kadar estrogen dalam tubuh, yang dikenal sebagai salah satu penyebab kanker payudara.

Di sisi lain, rendahnya kesadaran akan pentingnya deteksi dini juga menjadi penyebab utama tingginya angka kanker payudara di Indonesia. Banyak perempuan di Indonesia yang tidak rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) atau mammografi. Padahal, deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Sayangnya, akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas masih terbatas di beberapa daerah, yang turut memperparah situasi ini. Faktor genetik juga tidak bisa diabaikan. Meskipun faktor lingkungan dan gaya hidup berperan besar, beberapa perempuan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker payudara karena faktor genetik. Mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2, misalnya, telah diketahui meningkatkan risiko kanker payudara secara signifikan. Kesadaran akan risiko genetik ini masih perlu ditingkatkan di kalangan masyarakat Indonesia agar dapat diambil langkah pencegahan yang tepat.

Oleh : Jessy Adelia

Sumber :

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
  2. World Health Organization (WHO). (2022). Breast Cancer Facts. Geneva: WHO.
  3. Suharto, R. (2023). Pengaruh Gaya Hidup terhadap Risiko Kanker Payudara di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(4), 203-210.