Diet merupakan serangkaian cara dan aktivitas untuk membuat tubuh lebih sehat dengan cara mengatur pola makanan. Namun, seringkali orang-orang banyak yang melakukan diet dengan tujuan untuk menurunkan berat badan dan mencegah obesitas. Padalah, manfaat diet tidak hanya sebatas itu saja melainkan terdapat banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh tubuh ketika kita melakukan diet dengan baik dan benar.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal “Nutrition Research Reviews”, diet yang seimbang dan berkualitas tinggi dapat membantu menurunkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Selain itu, diet yang sehat juga dapat meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan harapan hidup. Oleh karena itu, penting untuk diperhatikan bahwa ketika melakukan diet harus disesuaikan dengan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh serta akan leih baik apabila diawasi oleh ahli seperti dokter, ahli gizi, dan sebagainya.
Namun, seiring berjalannya waktu, jenis diet semakin bervariasi dengan mengikuti tren yang ada pada saat itu. Banyak dari jenis diet tersebut diklaim berdasarkan teori nutrisi, perhitungan kalori, medis, pendekatan filosofis, dan sebagainya. Namun, apakah berbagai macam jenis diet yang ada pada saat ini dan popular di kalangan masyarakat telah teruji secara ilmiah? Apakah aman untuk diterapkan oleh semua orang? Dan yang lebih penting lagi, dari mana diet-diet tersebut berasal?
Berikut ini merupakan ulasan dari berbagai jenis diet yang populer di zaman sekarang.
- Diet Keto
Diet keto (ketogenic) adalah jenis diet rendah karbohidrat yang tinggi lemak dan protein. Tujuan utama dari diet ini adalah untuk memaksa tubuh untuk mencapai keadaan metabolisme yang disebut ketosis, di mana tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi utama daripada karbohidrat. Dalam keadaan ketosis, tubuh memecah lemak menjadi molekul keton, yang dapat digunakan sebagai sumber energi untuk otak dan tubuh.
Studi yang dilakukan menunjukkan bahwa diet keto dapat membantu menurunkan berat badan dengan cepat dan efektif, serta membantu mengontrol kadar gula darah pada orang dengan diabetes tipe 2. Selain itu, pada penelitian lainnya ditemukan bahwa diet keto dapat meningkatkan profil lipid darah dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Namun, diet keto juga dapat memiliki efek samping seperti kelelahan, pusing, dan sulit berkonsentrasi. Diet keto juga dapat membatasi asupan beberapa nutrisi penting, seperti serat dan vitamin C. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai diet keto atau diet lainnya.
- Intermittent Fasting
Intermittent fasting (IF) adalah pola makan yang melibatkan siklus antara periode puasa dan makan. Ada beberapa jenis IF, tetapi yang paling umum adalah 16/8, di mana seseorang berpuasa selama 16 jam dan hanya makan dalam jendela waktu 8 jam. Tujuan dari IF adalah untuk meningkatkan kesehatan dan membantu menurunkan berat badan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa IF dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi sel dan organ, serta menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2. Selain itu, IF juga telah terbukti efektif dalam menurunkan berat badan, meskipun hasilnya bervariasi tergantung pada jenis IF dan lamanya waktu diet.
Namun, perlu diingat bahwa IF tidak cocok untuk semua orang, terutama orang yang memiliki kondisi medis tertentu seperti diabetes atau gangguan makan. Selain itu, penting untuk memilih makanan yang sehat dan bergizi selama jendela waktu makan agar tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
- Diet Paleo
Diet paleo, juga dikenal sebagai diet zaman batu, adalah jenis diet yang didasarkan pada makanan yang diyakini dimakan oleh manusia purba pada zaman prasejarah. Prinsip utama dari diet paleo adalah menghindari makanan olahan dan memilih makanan segar seperti daging, ikan, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Sebuah penelitian pada tahun 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Diabetes Science and Technology menunjukkan bahwa diet paleo dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
Namun, studi lain menunjukkan hasil yang berbeda. Sebuah penelitian pada tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa diet paleo tidak secara signifikan meningkatkan faktor risiko kardiovaskular atau penanda inflamasi pada orang yang sehat, meskipun penurunan berat badan terjadi. Penelitian ini juga menyoroti bahwa konsumsi daging dalam diet paleo dapat meningkatkan risiko kesehatan terkait dengan konsumsi daging merah.
- Diet Dash
Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) adalah jenis diet yang dirancang untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan. Prinsip utama dari diet DASH adalah meningkatkan konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak, sambil mengurangi konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam.
Sebuah penelitian pada tahun 2017 yang diterbitkan dalam American Journal of Hypertension menunjukkan bahwa diet DASH dapat membantu menurunkan tekanan darah pada orang dewasa yang mengalami hipertensi. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa diet DASH dapat membantu meningkatkan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.
Selain itu, buku yang membahas diet DASH, seperti “The DASH Diet Action Plan” oleh Marla Heller, mengklaim bahwa diet ini dapat membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko penyakit kronis, termasuk kanker, diabetes, dan penyakit Alzheimer. Buku ini memberikan panduan praktis dan resep makanan yang dapat membantu seseorang menjalani diet DASH secara efektif.
- Diet Atkins
Diet Atkins adalah salah satu jenis diet rendah karbohidrat yang mengurangi konsumsi karbohidrat dan meningkatkan konsumsi protein dan lemak. Diet Atkins dirancang untuk membantu seseorang menurunkan berat badan dengan cepat dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Prinsip utama dari diet Atkins adalah mengurangi konsumsi karbohidrat, terutama karbohidrat sederhana seperti gula, tepung, dan biji-bijian olahan, sambil meningkatkan konsumsi protein dan lemak sehat seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.
Sebuah penelitian pada tahun 2014 yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat, termasuk diet Atkins, dapat membantu menurunkan berat badan dalam jangka pendek dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah, tetapi tidak terlihat perbedaan yang signifikan dalam hal penurunan risiko penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan diet rendah lemak.
Namun, beberapa buku dan sumber lain telah mengkritik diet Atkins karena mengurangi konsumsi karbohidrat dalam jumlah yang sangat rendah dan meningkatkan konsumsi lemak dan protein dalam jumlah yang tinggi, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan ginjal.
Itulah kelima jenis diet yang popular diterapkan oleh banyak orang di zaman sekarang. Masing-masing dari diet tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sehingga bagi anda yang ingin melakukan diet perlu diperhatiakan dengan seksama diet apa yang paling cocok untuk diri sendiri. Perlu diingat juga bahwa diet yang berhasil dan efektif diterapkan oleh orang lain belum tentu berhasil diterapkan di diri kita. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai diet apapun.
Penulis: Nabila Mutia Rahma
REFERENSI
Cioffi I, Evangelista A, Ponzo V, et al. Intermittent versus Continuous Energy Restriction on Weight Loss and Cardiometabolic Outcomes: A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials. Journal of clinical medicine. 2019;8(10):1645.
Masood W, Uppaluri KR. Ketogenic Diet. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021.Gibson, S.A. (2017). Dietary sugars intake and micronutrient adequacy: a systematic review of the evidence. Nutrition Research Reviews, 30(1), 06-25. doi: 10.1017/S0954422416000189.
Nordmann, A. J., Nordmann, A., Briel, M., Keller, U., Yancy, W. S., Brehm, B. J., & Bucher, H. C. (2006). Effects of low-carbohydrate vs low-fat diets on weight loss and cardiovascular risk factors: a meta-analysis of randomized controlled trials
Sacks, F. M., Svetkey, L. P., Vollmer, W. M., Appel, L. J., Bray, G. A., Harsha, D., … & Karanja, N. (2001). Effects on blood pressure of reduced dietary sodium and the dietary approaches to stop hypertension (DASH) diet. New England Journal of Medicine, 344(1), 3-10.
Tashandra, N. (2021, August 5). 5 jenis diet terpopuler selama pandemi, Mana Paling Sehat? Halaman all. KOMPAS.com. Retrieved May 2, 2023, from https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/05/150314120/5-jenis-diet-terpopuler-selama-pandemi-mana-paling-sehat?page=all