Kerjasama FKM UNAIR dan Dinas Kesehatan Kota Batu dalam Penyusunan Dokumen Environmental Health Risk Assessment (EHRA)

Surabaya 21 Agustus 2024 – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM UNAIR) menjalin kerjasama strategis dengan Dinas Kesehatan Kota Batu dalam penyusunan Dokumen Environmental Health Risk Assessment (EHRA) Kota Batu Tahun 2024. Kerjasama ini bertujuan untuk menilai risiko kesehatan lingkungan yang ada di wilayah Kota Batu dan memberikan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

Kegiatan pertama dalam rangka penyusunan dokumen EHRA ini adalah Pelatihan Enumerator yang diadakan pada 21 Agustus 2024, bertempat di kantor Dinas Kesehatan Kota Batu. Acara ini dihadiri oleh tim dari FKM UNAIR yang dipimpin oleh Dr. Retno Adriyani, ST., M.Kes, serta tim dari Dinas Kesehatan Kota Batu yang dipimpin oleh Aditya Prasaja, S.STP., M.AP, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu.

Dalam sambutannya, Dr. Retno Adriyani menjelaskan pentingnya penilaian risiko kesehatan lingkungan melalui EHRA. EHRA adalah alat penting untuk memahami berbagai faktor risiko kesehatan di lingkungan, seperti kualitas air, sanitasi, dan manajemen limbah. Hasil dari penilaian ini akan membantu dalam merumuskan kebijakan yang tepat untuk mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat.

Sementara itu, Aditya Prasaja menyatakan bahwa kolaborasi ini sangat strategis bagi Kota Batu. “Kami menyambut baik kerjasama dengan FKM UNAIR dalam penyusunan dokumen EHRA. Penilaian ini sangat penting untuk Kota Batu, mengingat banyaknya wisatawan yang datang dan perkembangan kota yang pesat, sehingga memerlukan perhatian lebih terhadap aspek kesehatan lingkungan,” ungkapnya.

Pelatihan enumerator ini merupakan bagian penting dari studi EHRA, di mana para peserta dibekali dengan kemampuan untuk melakukan pengumpulan data yang akurat dan valid di lapangan. Enumerator ini akan bertugas melakukan survei dan wawancara di berbagai wilayah Kota Batu, terkait aspek-aspek lingkungan yang dapat berdampak pada kesehatan masyarakat, seperti akses terhadap air bersih, sanitasi, pengelolaan limbah, serta risiko pencemaran lingkungan.

Selain pelatihan, tim penyusun EHRA juga melakukan diskusi mendalam mengenai metodologi penelitian yang akan digunakan serta langkah-langkah pelaksanaan studi. Studi EHRA ini diharapkan mampu memberikan gambaran komprehensif tentang risiko kesehatan lingkungan di Kota Batu dan menjadi dasar pengambilan kebijakan di bidang kesehatan dan lingkungan.

Melalui penyusunan dokumen EHRA ini, FKM UNAIR dan Dinas Kesehatan Kota Batu berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat. Hasil dari studi ini akan dijadikan acuan bagi pemerintah Kota Batu untuk menyusun program-program yang mendukung kesehatan lingkungan yang berkelanjutan.

Kerjasama ini diharapkan selesai pada akhir tahun 2024, dan dokumen EHRA yang dihasilkan dapat menjadi panduan utama bagi upaya peningkatan kesehatan lingkungan di Kota Batu dalam jangka panjang.

Penulis: Sulistio Dyah Setyowati