Berpartisipasi dalam program magang pengabdian masyarakat (pengmas) BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat, program kerja Mawacana memberikan kesempatan luar biasa bagi saya untuk terlibat langsung dalam pemberdayaan masyarakat. Mawacana dirancang sebagai wadah bagi mahasiswa/i untuk berbagi pengetahuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait isu-isu penting, seperti mitigasi bencana alam. Program ini tidak hanya menjadi ajang pengembangan kemampuan kolaborasi dan edukasi, tetapi juga menanamkan nilai empati dan tanggung jawab dalam setiap diri mahasiswa/i.
15 September 2024, Pelatihan evakuasi gempa bumi pertama kali dilakukan dimulai secara daring yang memberikan pemahaman dasar tentang gempa bumi. Pelatihan ini diisi oleh Bapak Ludy Ferdian, S.H (BPBD Kota Surabaya). Dalam sesi ini, peserta diberi materi mengenai penyebab, dampak, dan langkah-langkah yang harus diambil sebelum, selama, dan setelah gempa bumi terjadi. Kami mempelajari pentingnya mengenali tanda-tanda gempa dan bagaimana mengurangi risiko cedera dengan cara yang tepat. Pelatihan daring ini memberi kami wawasan yang luas tentang mitigasi bencana yang bisa diterapkan di kehidupan sehari- hari.
Pada pelatihan berikutnya, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) hadir secara langsung di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga pada hari Jumat, 8 November 2024 untuk memberikan materi lebih mendalam mengenai simulasi evakuasi gempa bumi. Pada sesi ini, kami diberi penjelasan tentang teknik-teknik evakuasi yang tepat, termasuk cara mencari perlindungan yang aman di tengah gedung yang mungkin terpapar risiko gempa. BPBD juga menjelaskan prosedur yang harus diikuti agar evakuasi berjalan dengan aman.
Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga melibatkan praktik langsung di lapangan. Kami dilatih untuk segera mengidentifikasi tempat-tempat aman saat gempa terjadi dan belajar berlindung dengan cara yang benar, seperti bersembunyi di bawah meja yang kokoh atau berlindung di dekat struktur bangunan yang kuat. Sesi praktik ini memberi kami pengalaman nyata dalam merespons gempa, sehingga kami bisa lebih tenang dan sigap saat bencana sesungguhnya terjadi.
Selain itu, kami juga diberi pelatihan mengenai penggunaan alat keselamatan, seperti Kami dilatih untuk memahami bagaimana memanfaatkan peralatan disekitar kami dalam situasi darurat, serta cara memberikan pertolongan pertama pada korban gempa, termasuk penanganan luka ringan hingga cedera serius. Semua keterampilan ini sangat penting, terutama dalam upaya menjaga keselamatan diri dan orang lain pasca-gempa.
Pada akhir sesi, kami mengikuti evaluasi untuk mengukur pemahaman dan keterampilan yang telah kami peroleh selama pelatihan. Evaluasi ini dilakukan dengan cara simulasi evakuasi yang melibatkan semua peserta, dan para fasilitator memberikan umpan balik tentang cara-cara yang bisa diperbaiki. Umpan balik ini sangat membantu agar kami lebih siap dalam menghadapi situasi darurat yang sebenarnya.
Secara keseluruhan, pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesiapsiagaan kami sebagai mahasiswa dalam menghadapi bencana alam, khususnya gempa bumi. Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan dasar tentang bagaimana merespons gempa, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam situasi nyata. Kami belajar untuk bertindak cepat dan tepat, serta bekerja sama dalam tim untuk menyelamatkan diri dan orang lain. Dengan pengalaman ini, kami menjadi lebih siap, tangguh, dan peduli terhadap keselamatan diri serta orang-orang di sekitar kami.
Penulis : Naila Nabila Majda