KOLABORASI FKM UNAIR DAN WAHANA VISI INDONESIA: SPIRITUAL NURTURE CHILDREN, SEBUAH KEGIATAN UNTUK MENGEMBANGKAN SPIRITUAL DAN LIFE SKILL ANAK

Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, banyak hal yang dapat mempengaruhinya termasuk pola makan, pola asuh, lingkungan, dan spiritual anak. Spiritual Nurture Children (SNC) merupakan salah satu kegiatan dari Wahana Visi Indonesia yang memiliki tujuan utama untuk meningkatkan pemahaman spiritual anak. Kegiatan ini dapat menambah pemahaman anak mengenai spiritual mereka dan bagaimana cara mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Spiritual Nurture Children ini menyasar anak-anak usia 6-11 tahun di lima kelurahan dampingan Wahana Visi Indonesia yaitu Simolawang, Tambakrejo, Sidodadi, Bulak Banteng, dan Tanah Kali Kedinding. Pelaksanaan kegiatan Spiritual Nurture Children (SNC) melibatkan beberapa stakeholder seperti fasilitator kegiatan, Sahabat Anak, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga sebagai mitra implementor.

Fasilitator kegiatan merupakan orang dewasa yang sudah diberi pelatihan untuk menyampaikan materi kepada anak-anak. Setiap stakeholder memiliki peran masing-masing dalam menjalankan kegiatan Spiritual Nurture Children (SNC). Spiritual Nurture Children (SNC) dilaksanakan dalam 16 kali pertemuan dengan durasi waktu pelaksanaan selama 60 menit untuk setiap pertemuannya. Pertemuan dilakukan dengan mekanisme yaitu fasilitator akan menyampaikan materi kepada anak-anak. Materi yang diberikan di setiap pertemuannya bertujuan untuk meningkatkan spiritual dan life skill anak-anak. Terdapat empat (4) aspek yang disampaikan ke dalam 16 pertemuan yaitu sehat, tangguh, terampil, dan aman dengan 4 macam metode, yaitu mendengarkan dongeng, memasak bersama, kelas Bahasa inggris, dan tokoh inspiratif. Terdapat 4 tokoh inspiratif yang berperan dalam kelas SNC, yaitu Dokter, Polisi, Tokoh Agama, dan Pekerja Sosial. Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah anak memiliki kemampuan untuk melindungi diri dan meningkatkan daya tahan terhadap masalah (resilience).Dalam beberapa wawancara yang dilakukan kepada anak-anak sasaran di kelima wilayah dampingan, anak-anak mengatakan bahwa mereka merasa senang karena bisa belajar dan bermain bersama teman-teman. Gusti, salah satu anak peserta Spiritual Nurture Children (SNC) dari Kelurahan Sidodadi mengatakan, ia merasa senang bisa mengikuti kegiatan ini karena bisa belajar dan bermain bersama teman-teman. Selain itu, “Saya senang mengikuti kegiatan SNC karena bisa belajar sambil bermain, saya juga menjadi tidak takut untuk berkenalan dengan orang baru, dan bisa menjaga diri sendiri dari kehajatan” Dita, 11 tahun.Spiritual Nurture Children merupakan kegiatan rutin yang diharapkan dapat berjalan secara berkelanjutan dan memiliki output yang dapat dirasakan oleh anak-anak sasaran maupun stakeholder yang terlibat. Dengan mengikuti kegiatan ini, diharapkan anak-anak memiliki pemahaman spiritual yang baik, memiliki keterampilan hidup (life skill), dan ketahanan dalam menghadapi masalah (resilience). Kegiatan ini diharapkan dapat terus berjalan dengan perbaikan-perbaikan untuk setiap tahunnya agar menjadi kegiatan yang mampu memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat secara luas.

 

Penulis: Astrid Prameswari Lestari