Ponorogo, 29 Januari 2025 – Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan tema besar Optimalisasi Integritas Layanan Primer (ILP) Kelompok 11 sukses menggelar program kegiatan “Kertosari: Asik Cegah Hipertensi” di Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Perancangan program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya mencegah hipertensi dalam pendekatan gaya hidup sehat dan berkelanjutan. Program ini menentukan sasarannya berdasarkan angka kesakitan terbanyak pada klaster ILP di Desa Kertosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Sasaran utama program yakni para kader kesehatan yang ada di Desa Kertosari sebagai pilar tokoh masyarakat sehat. Pelaksanaan program mendapat antusiasme yang tinggi dari para kader kesehatan maupun warga di Desa Kertosari, yang mana mereka bersedia terlibat aktif di setiap rangkaian kegiatan yang kami laksanakan.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahap yang saling berkelanjutan dan terintegrasi dalam sebuah konsep circle sustainability. Tahap pertama dilaksanakan pada Rabu, 22 Januari 2025,
dengan agenda pemeriksaan tekanan darah, senam, pembuatan infused water, dan pengolahan limbah organik menggunakan metode Takakura. Tahap kedua, yang dilaksanakan pada Rabu, 29 Januari 2025, memfokuskan pada kegiatan GEMAH (Gerakan Menanam untuk Atasi Hipertensi), yaitu penanaman tanaman organik menggunakan kompos dari hasil kegiatan sebelumnya.
Dengan konsep circle sustainability, program ini dibuat dengan memperhatikan keterkaitan antar sub-program besar didalamnya yaitu infused water, pengolahan limbah organik dengan metode takakura, dan selanjutnya kegiatan GEMAH. Kegiatan pertama dimulai dengan pemeriksaan tekanan darah, dilanjutkan dengan aktivitas fisik berupa senam guna meningkatkan kebugaran tubuh. Selanjutnya, peserta mengikuti sesi SEGERA (Segarkan Hidup dengan Air Infus Sehat) dengan menggunakan bahan alami buah sebagai alternatif sehat pengurangan konsumsi minuman berkafein yang berisiko meningkatkan tekanan darah. Limbah organik dari pembuatan infused water kemudian diolah menggunakan metode Takakura menjadi kompos, yang menjadi elemen penting dalam kegiatan menanam tanaman organik pada tahap kedua. Tanaman yang dihasilkan dari kegiatan ini diharapkan dapat dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan sehat untuk mencegah hipertensi, sehingga siklus keberlanjutan ini terus berjalan.
Program ini juga mendukung upaya keberlanjutan lingkungan yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam kaitannya dengan Goal 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan), program ini mendorong gaya hidup sehat melalui senam, pengelolaan tekanan darah, dan konsumsi makanan sehat. Goal 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) tercermin dalam pengelolaan limbah organik menjadi kompos yang digunakan untuk mendukung pertanian organik. Selain itu, Goal 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) diwujudkan melalui kolaborasi antara mahasiswa, kader kesehatan, dan perangkat desa dalam menciptakan program yang inovatif dan berdampak luas.
Kertosari: Asik Cegah Hipertensi menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi inovatif antara mahasiswa dan masyarakat tidak hanya mendukung pencapaian SDGs, tetapi juga menciptakan sistem keberlanjutan yang saling melengkapi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.
Penulis: Dr. Muthmainnah, S.KM., M.Kes., Novi Dian Arfiani, S.KM., M.KL., Kelompok 11 PKL