FKM News – Bagi sebagian mahasiswa, mengembangkan potensi dan kemampuan diri dengan belajar di dalam kelas saja belum cukup karena banyak peluang dan kesempatan untuk mengembangkan hal tersebut yang dapat ditemui di luar kelas. Salah satu wadah untuk menunjang hal tersebut dapat melalui kegiatan internship atau magang. Kegiatan magang bagi mahasiswa memiliki banyak manfaat terutama dalam menunjang karier sebelum menapaki dunia kerja.
Namun, satu hal yang menjadi masalah adalah masih banyak mahasiswa yang belum memahami betul akan prosedur dari magang itu sendiri, baik dari prosedur pendaftaran hingga tata pelaksanaan. Berangkat dari permasalahan tersebut, Divisi Kajian Keprofesian (Kaprof), Airlangga Public Health Student Association (APHSA) menggelar webinar berjudul “Public Health Career Talk (PHCT) 1” dengan topik pembahasan terkait “Tips Magang Bersetifikat Kampus Merdeka” yang diselenggarakan pada hari Sabtu (9/4) melalui Zoom Meeting.
Dimoderatori oleh Chika Andreasih, mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Angkatan 2020, webinar tersebut mengundang Alvin Wiyono selaku narasumber. Alvin merupakan mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Angkatan 2019 yang baru saja tuntas menjalani program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tepatnya dengan mengikuti kegiatan magang di PT Berau Coal dengan berfokus pada bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Ada pun tupoksi yang dia lakukan yaitu mengoptimalkan relevansi peraturan perundangan K3 serta memastikan dokumen-dokumen agar sesuai dengan Manajemen Keselamatan Pertambangan.
Webinar diawali dengan pembahasan seputar perkenalan Magang Merdeka secara umum kepada partisipan. Alvin pun juga membahas terkait beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengikuti program Magang Merdeka itu sendiri. Dia pun juga turut membagikan pengalamannya selama menempuh program magang seperti mengikuti proses induksi atau perkenalan, mengerjakan beberapa project, inspeksi, presentasi project, dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, dia juga berbagi seputar beberapa manfaat yang didapatkan dengan mengikuti program magang.
“Jadi, cukup banyak benefit yang nanti teman-teman bakal dapat kalau teman-teman ikut kegiatan magang merdeka ini. Benefitnya itu berupa uang saku, konversi SKS, koneksi, dan gak lupa juga pastinya nanti bakal dapat pengalaman serta keterampilan.” Tutur Alvin.
Mengenai kendala, Alvin mengaku bahwa untuk konversi Sistem Kredit Semester (SKS) sendiri masih belum terlalu jelas. Maka dari itu sebelum melaksanakan program magang, dia telah merencanakan untuk ‘menabung’ mata kuliah yang ada pada semester selanjutnya agar tidak perlu risau apabila terkendala dalam konversi SKS.
Selanjutnya, sesuai dengan judul topik pembahasan, Alvin turut memaparkan tips dan trik agar bisa lolos program magang. Cukup banyak tips dan trik bermanfaat yang dia bagikan. Kemudian, dia menitikberatkan terhadap salah satu tips yakni belajar untuk interview. Dia menegaskan bahwa dalam melaksanakan interview, persiapan yang baik sangatlah dibutuhkan mengingat bahwa interview merupakan kesempatan emas bagi para recruiter untuk mempertunjukkan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
Salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki adalah kemampuan untuk berbahasa Inggris mengingat bahwa cukup banyak tupoksi pekerjaan dalam perusahaan yang menggunakan bahasa Inggris sehingga sumber daya manusia dengan kualifikasi berbahasa Inggris yang baik sangatlah diperlukan.
Pada akhir agenda, ada pula sesi tanya jawab dan diskusi yang dilakukan guna mengakomodir antusiasme dari partisipan. Terlihat bahwa para partisipan cukup aktif dalam berpartisipasi dengan berbagai macam pertanyaan yang diajukan terkait tips dan trik magang.
Sebagai penutup, webinar ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap mahasiswa terkait dengan kegiatan magang. Diharapkan juga webinar ini dapat mendorong mahasiswa untuk dapat turut aktif mengembangkan kemampuannya tidak hanya di dalam kelas, tetapi di luar kelas misalnya dengan mengikuti kegiatan magang itu sendiri.
Penulis: Annisa Az Zahra
Editor: Vina Himmatus S.