FKM NEWS – Kanker payudara merupakan tumor ganas yang umumnya terjadi pada wanita dan merupakan penyakit heterogen (kerusakan/kelainan jaringan) di Indonesia bahkan dunia. Pada kanker payudara terdapat reseptor pada hormon estrogen, progesteron, dan protein HER2 (receptor epidermal manusia) yang berperan terhadap proses terjadinya sel kanker. Lima belas persen dari kasus kanker payudara adalah kanker payudara triple-negatif (TNBC) yaitu kanker agresif yang tumbuh dengan pesat, yang ditandai dengan kurangnya ekspresi reseptor ER, PR, HER2. Studi klinis telah menunjukan bahwa obat anti endokrin dan obat anti HER2 sangat efektif sebagai strategi pengobatan payudara HR-positif dan diperkaya HER2. Tetapi pada kasus TNBC biasanya dilakukan kemoterapi dan masih menggunakan pengobatan konvensional yang dapat menyebabkan resistensi kemoterapi. sehingga diperlukan penemuan terapi alternatif untuk memutus hal ini.
Kurkumin merupakan polifenol hidrofobik dengan aktivitas biologis, umumnya dikenali sebagai kunyit. Kurkumin (kunyit) terdaftar sebagai senyawa yang aman untuk dikonsumsi pasien oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Manfaat dari kurkumin adalah dapat memblokir pertumbuhan kanker payudara, menginduksi apoptosis dan menghambat jalur proliferasi, kelangsungan hidup sel kanker, angiogenesis dan metastasis. Menariknya, suplementasi kurkumin mengurangi reaksi merugikan yang disebabkan oleh pasien yang menerima pengobatan konvensional. Karakteristik ini memiliki keuntungan yang signifikan untuk mengembangkan terapi kombinasi kurkumin untuk mengobati kanker.
Untuk membuktikan bahwa kurkumin dapat menghambat pertumbuhan kanker payudara makah dilakukan penanaman jaringan atau sel-sel dari tumor pasien kanker payudara ke tikus, ini dilakukan untuk memantau pertumbuhan kanker dan mengevaluasi pengobatan yang sesuai untuk pasien asli. Salt-induced kinase (SIK) berfungsi pada proses fisiologis yang berhubungan dengan respon energi, seperti glukoneogenesis dan metabolisme lipid. SIK1 awalnya diisolasi dari kelenjar adrenal tikus dengan diet tinggi garam. Studi selanjutnya menunjukkan bahwa SIK2 dan SIK3 ada di mana-mana pada manusia dan terutama diekspresikan dalam jaringan lemak dan saraf. Selain itu, anggota keluarga SIK ini mengalami disregulasi pada berbagai kanker, termasuk kanker ovarium, payudara, prostat, dan paru-paru. menunjukkan bahwa SIK mungkin terlibat dalam terjadinya atau perkembangan tumor. SIK1 memberikan efek penekan tumor dan menghambat metastasis melalui anoikis yang bergantung p53. Namun, SIK2 dan SIK3 memainkan efek karsinogenik pada berbagai kanker. SIK2 secara langsung memfosforilasi p85 untuk mengaktifkan aktivitas AKT kinase.
Studi ini menunjukkan bahwa SIK3 sangat diekspresikan dalam TNBC dan mengaktifkan kompleks G1/S cyclin D/CDK4 untuk mendorong pertumbuhan sel. Hasil percobaan ini membuktikan bahwa kurkumin efektif mengurangi pertumbuhan tumor dengan mengurangi tingkat protein SIK3 dalam model TNBC-PDX. Kedua, hasil studi menunjukkan bahwa nutrisi makanan (seperti kurkumin) sangat membantu sebagai adjuvant kemoterapi untuk pasien TNBC. Selain itu, dari sudut pandang perawatan kesehatan dan kemoprevensi sehari-hari orang sehat, kurkumin memiliki nilai aplikasi klinis yang sangat baik untuk pencegahan kanker.
Penulis : Aqila Rachian Kalief
Editor : Ambarsih Prameswari