Mahasiswa FKM UNAIR Gagas Program Inovatif Pendamping Minum Obat (PMO) Hipertensi di Desa Purwosari

FKM News – Posyandu ILP atau posyandu keluarga kini telah diadakan di seluruh Desa Purwosari mulai bulan Januari 2025. Kegiatan posyandu keluarga telah berhasil dilaksanakan di setiap dusun. Masyarakat nampak antusias mengikuti posyandu keluarga yang dihadiri oleh berbagai siklus hidup mulai dari balita, dewasa, dan lansia. Kegiatan posyandu bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit yang tersebar di Desa Purwosari. Bidan desa menyebutkan tiga penyakit tertinggi, yakni hipertensi, diabetes mellitus, dan myalgia. Data tersebut didukung oleh data sekunder dari Puskesmas Babadan, hipertensi masih menjadi prioritas dengan angka kasus tertinggi. Banyak faktor yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit hipertensi, diantaranya pola makan, keturunan, pola hidup. Diperkuat dengan argumen Ibu Iis Bidan Desa Purwosari “Balik lagi ke pola hidup. Kurangnya pengetahuan masyarakat kemauan, kemampuan untuk melakukan perilaku hidup sehat.”

Untuk itu, mahasiswa PKL FKM UNAIR bekerjasama dengan perangkat Desa Purwosari, tenaga kesehatan Desa Purwosari, Puskesmas Babadan, dan kader kesehatan untuk bersama-sama mencari solusi alternatif sebagaimana SGDs Goals ke 17, yakni kemitraan untuk mencapai tujuan. Kelompok 15 menggagas adanya program Sahabat Obat dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam pengelolaan hipertensi. Program melibatkan Pendamping Minum Obat (PMO) hipertensi dari keluarga atau kerabat terdekat yang berperan tidak hanya mengingatkan minum obat hipertensi saja tetapi juga mendampingi penderita dalam minum obat serta menjaga pola hidup sehat. Sebagai penunjang keberhasilan program, kelompok PKL 15 menyediakan kalender sahabat obat yang berisi pengetahuan singkat dan mudah dipahami, serta membantu PMO mencatat konsumsi obat hipertensi setiap harinya melalui kotak ceklist. Program ini digagas karena banyaknya masyarakat Desa purwosari yang tidak minum obat hipertensi secara rutin.

“Permasalahan hipertensi itu masyarakat menganggap tensi turun hanya beberapa dikasih obat dari sini lalu tidak minumnya rutin. Baliknya ke perilaku dan pengetahuan yang tidak tahu lah juga bisa kurangnya kesadaran juga bisa.”, ucap Ibu Iis selaku bidan desa.

Selain itu, program kedua bernama KARSA ILP (Kader Arahan lan Sinau ILP) merupakan program pembuatan video simulasi tata laksana posyandu keluarga. Program ini digagas melihat kurangnya keterampilan kader dalam posyandu keluarga pada bulan Januari sehingga KARSA ILP diharapkan dapat menjadi informasi tambahan dan meningkatkan keterampilan kader. Pengambilan video KARSA ILP melibatkan 11 kader kesehatan Dusun Cepet Selatan yang dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2025. Selama mengimplementasikan program (20/01/2025 – 29/01/2025) program Sahabat Obat dan KARSA ILP disambut baik oleh tenaga kesehatan, kader kesehatan, serta keluarga penderita hipertensi di Desa Purwosari ditunjukkan dengan partisipasi dalam kegiatan ini. Harapannya kegiatan ini dapat sustainability dan terus berlanjut hingga menurunkan angka kasus hipertensi khususnya di Desa Purwosari.

Penulis : Dr. Muthmainnah, S.KM., M.Kes., Dr. Triska Susila N.,S.KM.,M.PH, Sita Prabasari Bandowo, Afiva Tria Sandrina, Dini Akalili Ghaisani, Nabilah Fa’iqotun Nashwa, Kholifatul Ibra Tyra Zahrani, Dafa Zanuar Zaky, Hillda Rosiana Pangaribuan, Natasya Sandya Hayu Pramesti, Aullia Auffa Marthadila, Anggita Ayuningtias, Elma Setia Nurlaili, Amiirah Hazmi Dafa, Tata Auliya Intan