Mahasiswa Kesehatan Masyarakat UNAIR Dorong Kesadaran Kesehatan Remaja di Desa Maron, Ponorogo

FKM NEWS – Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR) semester 5, yang tergabung dalam Kelompok 6 PKL, sukses melaksanakan program Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Maron, Kabupaten Ponorogo. Program ini mengacu pada konsep Integrasi Layanan Primer (ILP) dengan fokus pada siklus hidup, khususnya remaja dan dewasa muda. Hal ini juga sejalan dengan poin Sustainable Development Goals (SDGs) 3 tentang “Kehidupan Sehat dan sejahtera.”

Tahyudin Uzi Safaat, Ketua Kelompok PKL, menjelaskan bahwa program ini dipilih berdasarkan kondisi kesehatan masyarakat Desa Maron. Mahasiswa yang akrab disapa Didin menyebut, tingkat kepedulian remaja terhadap kesehatan di Desa Maron masih tergolong rendah. “Penyakit diabetes melitus juga cukup tinggi di sini, sementara remaja belum menjadi sasaran ILP. Karena itu, kami menyasar remaja agar lebih berdaya dalam menjaga kesehatan,” ujarnya.

Pelatihan dan Simulasi ILP

Brainstorming Kasus Diabetes Melitus dalam Agenda Pelatihan Kader dan Karang Taruna (Foto: Dok. Narasumber)

Program PKL ini berlangsung dalam dua tahap berkelanjutan. Tahap pertama berupa pelatihan kader dan Karang Taruna pada Rabu (22/01/2025), yang membekali peserta dengan materi tentang ILP, diabetes melitus, dan promosi kesehatan. “Beberapa remaja yang lolos seleksi kemudian dilibatkan sebagai panitia dalam kegiatan kedua, yaitu simulasi SIAP Desa Maron (Simulasi Integrasi Layanan Primer) pada Minggu (26/01/2025),” ungkap Didin.

Senam Pagi Bersama Peserta dalam Agenda Simulasi Expo SIAP Desa Maron (Foto: Dok. Narasumber)

Simulasi SIAP Desa Maron berupa expo kesehatan yang menyasar masyarakat usia 15–30 tahun. Kegiatan ini meliputi lima langkah ILP, pemeriksaan kesehatan seperti cek gula darah,

pengukuran tinggi dan berat badan, serta tekanan darah. “Kami juga menambahkan agenda senam pagi bersama agar para peserta lebih antusias,” tambah Didin.

Dampak dan Kolaborasi

Program ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk perangkat desa, bidan desa, perawat desa, Karang Taruna, dan kader kesehatan Desa Maron, selaras dengan poin SDGs 17, yaitu “Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.” Meski menghadapi tantangan dalam menarik minat remaja yang sering merasa malu dan kurang percaya diri, Didin mengapresiasi antusiasme peserta selama kegiatan berlangsung.

Pada akhir, Didin berharap ketika remaja sadar pentingnya menjaga kesehatan, mereka bisa menjadi contoh bagi masyarakat dan melanjutkan program ini di masa depan. Didin juga berharap kegiatan promotif dan preventif terus dikembangkan, khususnya bagi remaja, sehingga dapat membentuk komunitas yang peduli kesehatan.

“Semoga program ini tidak hanya menjadi langkah awal, tetapi juga mampu berlanjut di masa depan dengan inovasi-inovasi yang lebih kreatif dan relevan. Kami berharap komunitas remaja

peduli kesehatan dapat terus berkembang, menjadi penggerak utama dalam meningkatkan kesadaran kesehatan di Desa Maron,” pungkas Didin.

 

Penulis: Dr. Muthmainnah, S.KM., M.Kes., Nur Atika, S.KM, M.PH., Nanda Khoirun Nisa’, Devi Yuliarti Arum, Reka Nawli Anindya, Hana Mufidatuz Zuhrah, Mega Putri Gatari Setiawan, Aqila Tsabitul Azmi, Tahyudin Uzi Safaat, Adela Virzadiatma, Nurul Alia Fachrani Kusuma, Candra Amrta, Syashifa Richita Hariyono, Faradiba Yasmin