Bibir sumbing (cleft lip) dan langit-langit mulut sumbing (cleft palate) adalah kondisi bawaan yang terjadi ketika bibir atau langit-langit mulut bayi tidak terbentuk dengan sempurna selama kehamilan. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah dalam hal makan, berbicara, dan perkembangan sosial anak. Meskipun penyebab pasti bibir sumbing belum sepenuhnya dipahami, para ahli percaya bahwa faktor genetik dan lingkungan, termasuk asupan nutrisi ibu selama kehamilan, berperan penting dalam mengurangi risiko terjadinya kondisi ini.
Studi menunjukkan bahwa nutrisi yang tepat selama masa kehamilan dapat berkontribusi dalam menurunkan risiko terjadinya bibir sumbing pada anak. Beberapa vitamin dan mineral sangat penting untuk perkembangan janin yang sehat, terutama dalam pembentukan jaringan dan struktur wajah.
Asam folat adalah salah satu nutrisi yang paling dikenal dalam mengurangi risiko cacat lahir, termasuk bibir sumbing dan cacat tabung saraf (neural tube defects). Asam folat memainkan peran penting dalam pembelahan sel dan perkembangan jaringan tubuh selama kehamilan. Kekurangan asam folat pada awal kehamilan sering dikaitkan dengan risiko lebih tinggi cacat lahir pada otak dan tulang belakang, serta bibir sumbing. Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi suplemen asam folat dan makanan yang kaya asam folat seperti sayuran hijau seperti bayam, kangkung, dan brokoli, kacang-kacangan (kacang merah, kacang hijau), jeruk dan buah-buahan sitrus, serta biji-bijian utuh dan roti yang diperkaya asam folat. Sebuah studi menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi cukup asam folat sebelum dan selama kehamilan memiliki risiko lebih rendah melahirkan anak dengan bibir sumbing.
Vitamin B6 dan B12 membantu dalam produksi dan pemeliharaan DNA, serta penting dalam proses metabolisme yang terkait dengan perkembangan janin. Kekurangan vitamin B12 telah dikaitkan dengan peningkatan risiko bibir sumbing. Makanan yang kaya vitamin B12 meliputi daging sapi, ayam, dan ikan, telur, produk susu seperti keju dan yoghurt, dan sereal yang diperkaya vitamin B12. Vitamin B6 juga dapat ditemukan dalam pisang, kentang, dan biji-bijian utuh. Kombinasi asupan B6 dan B12 yang cukup dapat mendukung perkembangan sel dan jaringan tubuh yang sehat, termasuk struktur wajah bayi .
Zat besi adalah nutrisi penting yang mendukung produksi sel darah merah dan mencegah anemia selama kehamilan. Selain itu, zat besi mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang sehat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya cacat lahir seperti bibir sumbing. Sumber makanan yang kaya zat besi meliputi daging merah dan ungags, sayuran hijau seperti bayam, kacang-kacangan dan lentil, dan sereal yang diperkaya zat besi.
Zinc adalah mineral esensial yang terlibat dalam banyak proses enzimatik dalam tubuh, termasuk pertumbuhan sel dan penyembuhan luka. Kekurangan zinc selama kehamilan dapat menyebabkan masalah dalam perkembangan jaringan dan struktur wajah janin. Sumber makanan yang kaya zinc meliputi daging merah dan ungags, biji labu dan biji wijen, kacang-kacangan seperti kacang mete dan almond, serta sereal yang diperkaya zinc. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang memiliki kadar zinc yang cukup selama kehamilan memiliki risiko lebih rendah untuk melahirkan anak dengan cacat lahir seperti bibir sumbing.
Vitamin A penting untuk perkembangan jaringan dan organ tubuh selama kehamilan, termasuk pembentukan wajah dan mulut. Vitamin A yang cukup dapat membantu perkembangan sel epitel yang membentuk bibir dan langit-langit mulut. Namun, penting untuk mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang tepat karena kelebihan vitamin A juga dapat berdampak buruk pada perkembangan janin. Sumber vitamin A yang baik termasuk sayuran berwarna oranye seperti wortel dan ubi jalar, sayuran hijau seperti bayam dan kangkong, hati sapi (dalam jumlah terbatas), dan telur.
Polifenol adalah senyawa alami yang ditemukan dalam banyak jenis buah dan sayuran. Antioksidan dalam polifenol dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif yang dapat mempengaruhi perkembangan janin. Buah-buahan seperti blueberry, stroberi, dan apel kaya akan polifenol, serta sayuran berdaun hijau. Konsumsi makanan kaya antioksidan secara teratur dapat membantu mencegah cacat lahir dan mendukung kesehatan umum ibu hamil dan janin.
Selain mengonsumsi nutrisi yang telah disebutkan, ibu hamil juga disarankan untuk menerapkan pola makan seimbang dan sehat. Ini termasuk mengonsumsi cukup protein, lemak sehat, serta serat dari sayuran dan buah-buahan. Menghindari konsumsi makanan olahan yang tinggi gula dan lemak trans juga dapat membantu menjaga kesehatan janin dan mengurangi risiko komplikasi.
Pentingnya nutrisi selama kehamilan tidak bisa diabaikan. Asupan makanan yang kaya akan asam folat, vitamin B, zat besi, zinc, dan vitamin A dapat berkontribusi dalam menurunkan risiko cacat lahir, termasuk bibir sumbing. Wanita yang merencanakan kehamilan atau sedang hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan atau suplemen. Pola makan sehat yang seimbang akan membantu mendukung perkembangan janin yang optimal dan meminimalkan risiko bibir sumbing.
Oleh : Theresa Angelina Christa
Referensi
- Wilcox, A. J., et al. (2007). Folic acid supplements and risk of facial clefts: national population based case-control study. BMJ, 334(7591), 464.
- van Rooij, I. A. L. M., et al. (2003). Periconceptional folic acid intake and the risk of cleft lip with or without cleft palate. American Journal of Epidemiology, 157(10), 888-895.
- Watkins, M. L., et al. (2003). Maternal vitamin B-12 levels and risk for cleft lip and palate. Epidemiology, 14(3), 328-332.
- Shapira, S. K., & Chen, A. (2010). Dietary factors associated with the risk of birth defects. American Journal of Medical Genetics Part C: Seminars in Medical Genetics, 157(4), 320-326.