Manajemen Penyakit Kudis dan Rasa Gatal Pasca-Kudis pada Orang Dewasa

FKM NEWS – Kudis atau scabies merupakan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Tungau ini berukuran sangat kecil sehingga hanya bisa dilihat oleh mikroskop atau bersifat mikroskopis. Kudis merupakan salah satu penyait kulit menular yang mempengaruhi >200 juta orang di seluruh dunia. Kudis terkadang sulit untuk didiagnosis karena tanda-tanda gejala bervariasi. Penyakit kudis ini juga cukup menantang untuk diobati karena akses kurang memadai dan dibutuhkannya kepatuhan terhadap pengobatan efektif. Gejala kudis yang paling umum adalah rasa gatal yang amat sangat di area tungau bersarang.

Di Amerika Serikat, orang dewasa dengan kudis umum biasanya diobati dengan permetrin topikal atau ivermectin oral. Peneliti melakukan penelitian mempelajari hubungan antara faktor risiko dengan efeknya kemudian di follow up perkembangannya pada peserta dengan penyakit kudis umum yang diobati dengan kombinasi permetrin topikal ditambah terapi ivermectin oral dan permetrin topikal saja. Sebanyak 103 celana partisipan dimasukkan dalam analisis hasil primer (Gambar. 1), dan karakteristik peserta dijelaskan pada Tabel 1

Berdasarkan Aliansi Internasional untuk Pengendalian Kudis, kriteria seseorang saat terkena kudis yaitu ketika terkonfirmasi tungau, telur atau feses terdapat pada sampel individu atau kulit seseorang. Dari 55 peserta yang diobati dengan kombinasi permetrin topikal ditambah ivermectin oral, 49 (89%) mencapai kesembuhan, 5 (9%) tidak ada perubahan, dan 1 (2%) penyakitnya memburuk. Dari 48 peserta yang diobati dengan permetrin topikal saja, 46 (96%) mencapai kesembuhan, 2 (4%) tidak ada perubahan, dan 0 (0%) mengalami perburukan penyakit. Tiga puluh lima peserta (34%) mengalami gatal pasca kudis selama 52,5 hari (kisaran interkuartil, 28- 135). Tidak ada perbedaan signifikan dalam tingkat kesembuhan antara peserta yang diobati dengan permetrin topikal ditambah oral ivermectin dengan peserta yang diobati menggunakan permetrin topikal saja. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam waktu dari pengobatan hingga penyembuhan, durasi tindak lanjut setelah penyembuhan, dan durasi pengobatan gatal pasca kudis. Sekitar sepertiga dari 103 peserta mengalami gatal pasca kudis yang bertahan selama rata-rata durasi 52,5 hari.

Jadi, menggabungkan permetrin topikal plus oral terapi ivermectin efektif dalam mengobati kudis umum, konsisten dengan hasil uji coba secara acak dan studi kasus menunjukkan kemanjuran dalam penelitian ini menunjukkan tingkat kesembuhan lebih unggul, tetapi pengobatan dengan menggabungkan keduanya juga akan menimbulkan gatal pasca kudis yang bertahan lebih lama dari sebelumnya. Hasil penelitian juga mengungkapkan adanya hubungan potensial antara usia lebih tua  gatal pasca kudis.

 

Penulis : Anindita Alisha Listiyani

Editor : Ambarsih Prameswari