GELIAT AIRLANGGA – Penyakit menular yang menyebabkan wabah dapat menjadi bencana besar bagi masyarakat dan sistem kesehatan termasuk cakupan imunisasi. Setiap anak harus dipastikan mendapatkan vaksin untuk menghindari bencana wabah penyakit. Disamping itu, saat pandemi covid-19 juga mengajarkan kita pentingnya sanitasi dan pengelolaan limbah agar tidak menimbulkan wabah penyakit lainnya. Selain wabah penyakit, Indonesia sebagai negara dengan berbagai potensi bencana mewajibkan setiap elemen masyarakat harus memiliki kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana, termasuk sektor kesehatan yang memiliki peran krusial. Bersama Geliat Airlangga, puskesmas di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo diajak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana melalui pelatihan.
Geliat Airlangga mengadakan pelatihan yang dilaksanakan di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 12-13, dan 20 Juni 2024. Kegiatan ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan staf puskesmas terkait kewaspadaan dini dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana serta keadaan darurat kesehatan. Disamping itu kegiatan ini akan dibentuk rencana tindak lanjut berupa SOP penanganan pasien dan pelayanan di fasilitas kesehatan saat terjadi bencana. Pelatihan ini diisi dengan tujuh materi yang disampaikan oleh narasumber yang kompeten di bidangnya.
Melalui sambutan yang diberikan, perwakilan tim Geliat Airlangga dan Unicef berpesan bahwa ada atau tidaknya bencana kita harus selalu waspada dan ketika bencana pun kita harus siap. Kepala bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kota Surabaya juga menambahkan bahwa pengelolaan limbah juga bisa menyebabkan bencana dan hal tersebut masih belum terpikirkan oleh kita semua.
Dimulai pada materi pertama yaitu tentang konsep dasar bencana yang menitikberatkan pada kesiapsiagaan dan kebijakan fasilitas pelayanan kesehatan dalam penanggulangan bencana. Materi selanjutnya disampaikan mengenai manajemen risiko bencana serta pemulihan pasca bencana di puskesmas. Dalam materi ini disampaikan mengenai cara pembuatan peta respon di puskesmas sebagai salah satu petunjuk penting ketika terjadi bencana. Kemudian juga diterangkan mengenai jitupasna sebagai respon tanggap bencana untuk langkah rehabilitasi.
Kemudian dilanjutkan dengan materi mengenai Rapid Health Assesment (RHA) dan respon darurat puskesmas, surveilans dan imunisasi saat bencana, bencana dalam kesehatan ibu dan anak, serta kesehatan lingkungan dalam manajemen bencana. Masing-masing materi ini memperdalam mengenai cara melaksanakan fungsi kesehatan dan pentingnya sektor kesehatan ketika terjadi suatu bencana. Pelatihan ini ditutup dengan penyusunan rencana tindak lanjut berupa peta respon dan puskesmas disaster plan
TAGS : HEALTHWASH, bencana, emergency, tanggap darurat
Penulis : Andi Maulana