Mendeteksi Aktivitas Cuci Tangan di antara Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari dan Klasifikasi Teknik Cuci Tangan WHO Menggunakan Perangkat yang Dapat Dikenakan dan Algoritma Pembelajaran Mesin

FKM News – Selama adanya pandemi COVID-19, kesadaran mencuci tangan yang benar meningkat secara cepat. Bahwasanya, sangatlah penting bagi tiap orang untuk mempelajari teknik mencuci tangan yang benar dan menerapkan kebiasaan mencuci tangan yang baik dalam mencegah penularan bakteri yang membawa penyakit. Untuk memantau teknik mencuci tangan yang baik, teknologi sensor dan algoritma pembelajran mesin dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelas yang berbeda dari teknik mencuci tangan yang diusulkan oleh WHO dan mendeteksi mencuci tangan diantara aktivitas hidup sehari-hari (ADLs). Dalam studi Mondol et al. [17], sistem Harmony dikembangkan untuk mendeteksi kualitas cuci tangan. Dalam sistem ini, diletakkan jam tangan pintar di pergelangan tangan peserta untuk menangkap sinyal gerakan ketika mencuci tangan.

 TABEL 1

No. Langkah- langkah yang diusulkan WHO
1. Membuka keran , membasahi/membilas tangan
2. Mendapatkan sabun
3. Menggosok telapak tangan ke telapak tangan
4. Telapak tangan kanan di atas punggung kiri dengan jari-jari saling bertautan
5. Telapak tangan kiri di atas punggung kanan dengan jari-jari saling bertautan
6. Telapak tangan ke telapak tangan dengan jari-jari yang saling bertautan
7. Punggung jari ke telapak tangan yang berlawanan dengan jari-jari yang saling bertautan
8. Menggosok ibu jari kiri
9. Menggosok ibu jari kanan
10 Menggenggam jari tangan kanan di telapak tangan kiri
11. Menggenggam jari tangan kiri di telapak tangan kanan
12. Mematikan keran

Dilakukan percobaan untuk melihat perbedaan setiap orang dalam mencuci tangan. Di antara 11 kelas, KNN memperoleh kinerja tertinggi di kelas b, h, dan i, dan SVM memperoleh hasil tertinggi di delapan kelas yang tersisa. Kesalahan klasifikasi antara kelas a & b, kelas h & I, dan kelas j & c. Kesalahan klasifikasi antara kelas a dan b terjadi karena perbedaan orang menggunakan sisi tangan yang berbeda untuk membuka dan mematikan keran dan mengamil sabun. Kelas h dan i sesuai peraturan WHO, tetapi sisi tangan bervariasi. Gerakan kelas c dan j serupa, dengan tangan kanan berputar di telapak tangan kiri. Satu-satunya perbedaan adalah ketika jari-jari tangan kanan digenggam saat melakukan cuci tangan dan tidak dapat dideteksi oleh sensor.

Gambar 1 Perbandingan kombinasi sensor dalam klasifikasi langkah cuci tangan WHO. ACM, akselerometer; GYR, giroskop;

Hasilnya menunjukkan kombinasi perangkat yang optimal adalah dua perangkat yang terintegrasi dengan akselerometer dan giroskop, perangkat di setiap pergelangan tangan. Aktivitas cuci tangan juga dapat diklasifikasikan antara ADLs dan aktivitas cuci tangan tidak terlatih. Sistem ini akan ditingkatkan untuk menjadi sistem pelatihan bagi individu yang perlu membentuk kebiasaan mencuci tangan yang baik.

Penulis: Anggi Novia Relawati

Editor: Annisa Az Zahra