Menggunakan Karakteristik Klinis dan Ekokardiografi untuk Mengkarakterisasi Risiko Stroke Iskemik pada Pasien COVID-19

FKM NEWS-Penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh infeksi SARS-CoV-2 telah dikaitkan dengan
berbagai komplikasi sismetik yang mengakibatkan morbiditas (kesakitan) dan mortalitas
(kematian) yang substansial. Stroke iskemik terjadi ketika aliran darah ke otak tersumbat oleh
bekuan darah. Dalam studi retrospektif, stroke iskemik telah diifentifikasi pada 0,5% – 5,8%
pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit. Infeksi COVID-19 telah dikaitkan secara
independen dengan stroke iskemik akut dibandingkan dengn subjek kontrol dan tingkat
keparahan sindrom COVID-19 berkorelasi dengan risiko stroke akut.
Etiologi stroke iskemik pada beberapa kohort kecil pasien COVID-19 telah diperkirakan
menggunakan sistem klasifikasi standar emas TOAST. Sebagian besar stroke iskemik terkait
COVID telah diklasifikasikan sebagai kardioemboli (14,3-40%) atau stroke sumber yang tidak
ditentukan (35,0-42,8%) dengan minoritas stroke dari oklusi pembuluh darah kecil (6-21,4%),
stroke lain yang ditentukan. etiologi (7,2-20%) dan stroke dari aterosklerosis arteri besar (6-
14,3%). Evaluasi faktor risiko untuk mengembangkan stroke iskemik telah dibatasi dalam
laporan sebelumnya oleh kelangkaan studi ekokardiografi pada pasien dengan COVID 19.
Skor risiko stroke iskemik COVID-19 yang baru dikembangkan menggunakan lima
variabel yang terkait dengan stroke yang diidentifikasi dengan model regresi logistik yang tidak
disesuaikan:
(1) Usia <55
(2) Tekanan darah sistolik masuk >140 mmHg
(3) Antikoagulan sebelumnya untuk masuk
(4) Meninggalkan dilatasi atrium didefinisikan sebagai meninggalkan indeks volume atrium
(LAVI) >34 mL/m 2
(5) Kehadiran ventrikel kiri (LV) thrombus.
Pasien COVID-19 yang terkena stroke iskemik secara signifikan leih banyak daripada
pasien COVID-19 yang tidak terkena stroke iskemik, pasien tersebut memerlukan unit
perawatan intensif. Menurut TOAST, 59.2% stroke iskemik diidentifikasi sebagai kriptogenik,
28.6% adalah kardioemboli, 4.1% adalah stroke dengan etiologi lain yang ditentukan, 4.1%
disebabkan oleh aterosklerosis pembuluh darah besar dan 4.1% disebabkan oleh pembuluh
darah kecil.
Meskipun keadaan hiperkoagulasi, peradangan endotel sistemik dengan badai sitokin
dan miopati kardio yang mendasari telah diusulkan sebagai mekanisme utama stroke iskemik
pada COVID-19. Baik peradangan serebrovaskular, maupun hiperkoagulabilitas yang
menghasilkan mikrotrombus tidak dapat sepenuhnya menjelaskan kejadian stroke iskemik.
Demikian pula beban faktor risiko tradisional untuk stroke sebelum rawat inap dan ukuran
keparahan penyakit serupa pada pasien COVID-19 dengan dan tanpa stroke iskemik.

Penulis : Adinda Hapsari Cesar Riani

Editor : Diah Khrisma Putriana