FKM NEWS – Indonesia adalah salah satu negara dengan penghasilan menengah ke bawah dengan populasi lebih dari 260 juta orang. Di tahun 2018 didapatkan data bahwa 9,8% penduduk Indonesia masih hidup dibawah garis kemiskinan (GK) sedangkan 30% lainnya termasuk kategori miskin atau diambang kemiskinan. Meskipun dengan keadaan ekonomi yang masih rendah, operasi sesar di Indonesia mengalami peningkatan dalam 30 tahun terakhir.
Pemerintah Indonesia telah berusaha untuk meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya untuk ibu melahirkan dan bayi dari tahun ke tahun seperti didirikannya polindes (pondok bersalin desa) yang diawasi oleh puskesmas setelah itu dilanjutkan dengan adanya posyandu (pos pelayanan terpadu). Meskipun adanya upaya-upaya dari pemerintah untuk meningkatkan layanan kesehatan untuk ibu hamil dan fasilitas melahirkan, tetapi Indonesia masih dihadapkan pada ketidaksetaraan dalam pemberian layanan tersebut. Masyarakat Indonesia di wilayah bagian barat mayoritasnya adalah orang-orang yang mempunyai status ekonomi menengah keatas dan memiliki akses layanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur yang baik. Namun untuk Indonesia di wilayah bagian timur masih tertinggal dalam mendapatkan fasilitas yang memadai.
Diambil dari jurnal British Medical Journal (BMJ) Global Health merupakan data yang menunjukkan adanya ketidaksetaraan dalam penggunaan operasi sesar berdasarkan berbagai determinan sosial ekonomi di Indonesia dari tahun 1991 hingga 2017 dengan tingkat keakuratan terhadap kondisi sebenarnya sebesar 95%. Yang pertama, dari segi fasilitas di tahun 1991 – 2912 menunjukkan bahwa penggunaan operasi sesar secara konsisten lebih tinggi dilakukan di fasilitas umum daripada fasilitas pribadi, sedangkan pada tahun 2017 penggunaan operasi sesar pada fasilitas umum berkurang dan hampir setara dengan fasilitas pribadi.
Selanjutnya data menunjukkan penggunaan operasi sesar berdasarkan wilayah, dimana pada tahun 1994 hingga 2017 (1991 tidak dihitung) operasi sesar meningkat hampir di seluruh wilayah Indonesia. Peningkatan terbesar terjadi di wilayah barat Indonesia yaitu di Jawa dan Bali dibandingkan Maluku dan Papua yang termasuk wilayah timur Indonesia. Contohnya pada tahun 2017 perbandingan ketidaksetaraan relatif antara Jawa dan Bali dengan Maluku dan Papua adalah 2.0. Pada data perbandingan penggunaan operasi sesar antara desa dan kota didapatkan bahwa tingkat operasi sesar lebih tinggi di kota daripada desa dengan perbandingan ketidaksetaraan relatif adalah 1.9.
Data terakhir merupakan tingkat operasi sesar berdasarkan tingkat pendidikan dan kekayaan. Didapatkan bahwa para wanita di tingkat terkaya dan pendidikan tertinggi memiliki kesempatan untuk melakukan operasi sesar lebih tinggi daripada para wanita dengan ekonomi menengah kebawah dan berpendidikan rendah. Hal ini ditunjukkan dengan data ketidaksetaraan relatif yang diambil pada tahun 2017 sebesar 4.9 untuk perbandingan antara kelompok wanita terkaya dengan kelompok wanita termiskin.
Dapat disimpulkan bahwa walaupun ada peningkatan penggunaan operasi sesar di Indonesia hal tersebut tidak terjadi secara merata. Tingkat operasi sesar tertinggi terjadi pada kelompok wanita yang mempunyai ekonomi tinggi, berpendidikan dan tinggal di kota. Maka usaha pemerintah untuk memberi layanan yang merata belum mencapai hasil yang diinginkan. (*)
Sumber : Zahroh RI, Disney G, Betrán AP, et al. Trends and sociodemographic inequalities in the use of caesarean section in Indonesia, 1987- 2017. BMJ Global Health 2020;5:e003844. doi:10.1136/ bmjgh-2020-003844.
Penulis: Fara Dinda Prameswara
Editor: Dita Aulia Rahma