Pandemi COVID-19 dan Transplantasi Organ di Seluruh Dunia: Studi Berbasis Populasi

FKM NEWS – Penelitian menyebutkan bahwa COVID-19 telah memperkecil akses terhadap transplantasi organ padat. Namun, konsekuensi global dari pandemi COVID-19 pada tingkat transplantasi dan efeknya pada pasien yang masuk daftar tunggu belum dilaporkan. Sehingga, studi ini bertujuan untuk menilai efek pandemi COVID-19 pada transplantasi dan menyelidiki apakah ada keterkaitan antara pandemi dengan adaptasi heterogen dalam hal transplantasi organ, dengan konsekuensi berikutnya untuk pasien yang masuk daftar tunggu. 

Dalam studi observasional sebelum dan sesudah populasi, dilakukan pengumpulan dan pemvalidasian kohort nasional dari transplantasi ginjal, hati, paru-paru, dan jantung berturut-turut dari 22 negara. Data dikumpulkan dari 1 Januari hingga 31 Desember 2020, bersama dengan data dari periode yang sama di 2019. Analisis dilakukan dari awal kasus COVID-19 kumulatif ke-100 hingga 31 Desember 2020. Analisis ini mengacu pada efek dari pandemi pada tingkat transplantasi organ di seluruh dunia dan perbedaan dalam jumlah transplantasi di setiap negara, serta memperkirakan jumlah tahun hidup pasien dalam daftar tunggu yang hilang karena efek negatif dari pandemi. 

Aktivitas transplantasi di semua negara yang diteliti menunjukkan penurunan secara keseluruhan selama pandemi. Transplantasi ginjal adalah yang paling terpengaruh, diikuti oleh paru-paru, hati, dan jantung. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi pada tiga pola tingkat transplantasi organ, sebagai berikut: negara-negara dengan penurunan tajam dalam tingkat transplantasi dengan tingkat kematian terkait COVID-19 yang rendah; negara-negara dengan penurunan moderat dalam tingkat transplantasi dengan tingkat kematian terkait COVID-19 yang moderat; dan negara-negara dengan sedikit penurunan tingkat transplantasi meskipun tingkat kematian terkait COVID-19 tinggi. Tren temporal mengungkapkan bahwa terjadi penurunan aktivitas transplantasi di seluruh dunia yang nyata selama tiga bulan pertama pandemi, dengan kerugian stabil setelah Juni 2020. Tetapi angka semakin turun sejak Oktober hingga Desember 2020. Penurunan keseluruhan transplantasi selama periode waktu pengamatan menjadi 48 dari 239 daftar tunggu pasien.

Peneliti mengukur dampak pandemi COVID-19 pada aktivitas transplantasi organ di seluruh dunia dan mengungkapkan adanya adaptasi heterogen dalam hal transplantasi organ, baik di tingkat nasional maupun internasional yang merugikan bagi pasien dalam daftar tunggu. Selain itu, perlu untuk memahami bagaimana kebijakan suatu negara yang berintegrasi dengan sistem pelayanan kesehatan menanggapi tantangan terkait COVID-19 mampu memfasilitasi peningkatan kesiapsiagaan pandemi. Terlebih, negara dapat mempertahankan program transplantasi yang aman dengan potensi penyelamatan jiwa langsung maupun tidak langsung untuk mencegah hilangnya nyawa pasien.

Penulis : Andika Meylinda

Editor : Erina Krisnawati