Paparan Asap Rokok dan Peningkatan Risiko Kanker Payudara

Kementrian kesehatan Indonesia merilis data bahwa Indonesia menduduki peringkat satu untuk perokok laki – laki terbanyak di dunia. Di sisi lain, KemenKes menyatakan bahwa kanker terbanyak di Indonesia adalah kanker payudara. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebiasaan merokok pada ayah dapat berdampak serius pada kesehatan anak perempuan mereka, termasuk meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Rokok mengandung berbagai zat berbahaya yang tidak hanya mempengaruhi perokok aktif tetapi juga mereka yang terpapar asap rokok, termasuk keluarga terdekat. Dampak dari paparan asap rokok ini bisa bersifat jangka panjang, dengan risiko serius bagi kesehatan reproduksi dan kanker pada anak-anak, terutama anak perempuan.

Asap rokok mengandung karsinogen, yaitu zat penyebab kanker, yang dapat merusak DNA dan memicu mutasi genetik. Paparan terhadap karsinogen ini bisa terjadi sejak dalam kandungan jika ibu terpapar asap rokok atau bahkan melalui faktor genetik yang diturunkan dari ayah yang merokok. Paparan ini dapat memengaruhi perkembangan jaringan payudara pada anak perempuan, sehingga meningkatkan risiko mereka untuk mengembangkan kanker payudara di kemudian hari.

Selain itu, paparan asap rokok pada anak-anak dapat mengganggu sistem endokrin yang bertanggung jawab untuk mengatur hormon dalam tubuh. Ketidakseimbangan hormon, seperti peningkatan kadar estrogen, telah lama dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Anak perempuan yang terpapar asap rokok sejak dini berpotensi mengalami gangguan pada sistem hormonalnya, yang dapat memperbesar risiko terkena kanker payudara saat dewasa.

Paparan jangka panjang terhadap asap rokok di rumah juga bisa menurunkan kemampuan tubuh untuk mendetoksifikasi karsinogen yang terhirup. Proses detoksifikasi yang terganggu ini menyebabkan akumulasi zat berbahaya dalam tubuh, meningkatkan kemungkinan terjadinya mutasi pada sel-sel tubuh, termasuk sel payudara. Selain itu, kebiasaan merokok dalam keluarga sering kali berlanjut pada generasi berikutnya, memperpanjang siklus risiko kesehatan yang berbahaya.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua, khususnya ayah, untuk menyadari dampak buruk kebiasaan merokok terhadap kesehatan anak-anak mereka. Menghentikan kebiasaan merokok tidak hanya melindungi kesehatan pribadi, tetapi juga mencegah risiko serius yang mungkin dihadapi oleh anak perempuan mereka di masa depan. Edukasi dan promosi hidup sehat tanpa rokok harus terus digalakkan untuk melindungi generasi mendatang dari ancaman kanker payudara dan penyakit serius lainnya.

Sumber

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Dampak Merokok pada Kesehatan Anak. Jakarta: Kemenkes RI.
  2. International Agency for Research on Cancer (IARC). (2020). Tobacco Smoke and Involuntary Smoking. IARC Monographs on the Evaluation of Carcinogenic Risks to Humans, Volume 83. Lyon: IARC.
  3. Smith, R. A., & Johnson, H. (2021). Parental Smoking and Risk of Breast Cancer in Daughters: A Comprehensive Review. Journal of Cancer Epidemiology, 45(3), 132-140.