Bencana alam merupakan peristiwa alam yang sulit diprediksi kedatangannya. Banjir, gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dan tanah longsor adalah contoh bencana alam. Letaknya yang dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik (Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik) membuat negara Indonesia sering mengalami bencana gempa bumi, baik dalam skala kecil maupun besar.
Gempa bumi memberikan dampak yang buruk seperti kerusakan infrastruktur bahkan dapat menyebabkan korban jiwa apabila tidak ditanggulangi dengan baik. Menanggapi hal ini, Klub Mawacana FKM bersama BPBD Kota Surabaya menghadirkan pelatihan dasar tanggap bencana untuk membangun peran mahasiswa yang sigap dan tanggap dalam mitigasi bencana gempa bumi.
Pelatihan dilakukan dengan dua metode, online dan offline. Pelatihan online dilaksanakan pada 15 September 2024 melalui zoom meeting. Meski begitu, semangat dan antusiasme peserta tidak akan luntur. Pada pelatihan 2 dengan pemateri Pak Ludy Ferdian S.H dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya, para mahasiswa diberi edukasi mengenai ciri gempa bumi, dampak yang ditimbulkan, dan langkah-langkah untuk menanggulangi dampak tersebut. Dijelaskan pula prosedur yang benar untuk melindungi diri selama gempa dalam berbagai keadaan.
Tidak hanya materi, pelatihan berlanjut pada Pelatihan 3 yang dilaksanakan secara offline pada 8 November 2024 di FKM Unair. Pada awal sesi, peserta diajak untuk meninjau kembali materi yang telah diberikan di Pelatihan 2. Di sela-sela materi juga dilakukan praktik evakuasi untuk beberapa kondisi darurat sebelum, saat, dan setelah bencana gempa bumi. Setelah memastikan semua prosedur telah disampaikan dengan baik, BPBD bersama para peserta melaksanakan simulasi untuk menerapkan materi evakuasi yang telah disampaikan. Simulasi dilakukan dengan lengkap dari awal sampai akhir. Mulai dari pembagian peran, pertolongan pertama ketika gempa terjadi, memilih jalur evakuasi, hingga mengevakuasi korban terdampak.
Pelatihan 2 dan 3 Mawacana ini sangat bermanfaat dan berkesan. Tidak hanya anggota Klub Mawacana, tetapi peserta magang juga turut mengambil bagian dalam pelaksanaan pelatihan ini. Kami mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman selama pelatihan. Keikutsertaan dalam kegiatan ini meningkatkan kesiapsiagaan dan ketanggapan kami sebagai mahasiswa dalam menghadapi gempa bumi.
Penulis : Gendhis Rezki Kharim Muriana