Pemantauan Kesehatan Masyarakat melalui Wastewater-Based Epidemiology (WBE) : International Symposium of Public Health (ISOPH) ke-8 FKM UNAIR

Program Studi Doktor (S3) Kesehatan Masyarakat, FKM UNAIR mengadakan kembali kegiatan rutin International Symposium of Public Health (ISOPH), yang dimana tahun ini dilaksanakan ISOPH-8 pada 17-18 September 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai pakar kesehatan masyarakat dari berbagai dunia, termasuk Moch Yusmaidie Aziz, Ph.D dari Universiti Sains Malaysia yang membawakan materi tentang Wastewater-Based Epidemiology (WBE). Kegiatan seminar international ISOPH-8 tahun ini diadakan di Hotel Shangri-la Surabaya.

Wastewater-Based Epidemiology merupakan pendekatan inovatif dalam memantau kesehatan masyarakat melalui analisis air limbah. Metode ini memungkinkan pendeteksian dini terhadap penyakit menular dan paparan zat kimia dalam populasi. Moch Yusmaidie menekankan bahwa WBE menjadi alat yang sangat berguna untuk memberikan peringatan dini terhadap wabah penyakit di tingkat komunitas. Berbeda dengan uji klinis tradisional, WBE menawarkan berbagai keunggulan seperti kecepatan, cakupan populasi yang lebih luas, dan efisiensi biaya.

Dalam seminar tersebut, Moch Yusmaidie juga membahas kasus nyata, seperti penerapan WBE untuk memantau penyebaran SARS-CoV-2 di Universitas Arizona selama pandemi COVID-19. Hasilnya menunjukkan bahwa WBE dapat memberikan peringatan dini tentang peningkatan kasus di kampus, bahkan sebelum terdeteksi melalui uji klinis. Selain itu, beliau juga memaparkan tentang potensi WBE dalam mengidentifikasi penggunaan narkoba, konsumsi alkohol, dan paparan logam berat di suatu wilayah. Pendekatan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang kesehatan masyarakat, tetapi juga menjadi dasar bagi pengambilan kebijakan yang lebih tepat berdasarkan data yang dihasilkan. Salah satu keunggulan lain dari WBE adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai situasi kesehatan masyarakat. Data yang diperoleh dari analisis air limbah dapat dikombinasikan dengan data klinis untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai prevalensi penyakit di masyarakat. Hal ini memungkinkan respons yang lebih cepat dan terkoordinasi dalam menangani wabah penyakit. Melalui digitalisasi data WBE, seperti penggunaan aplikasi mobile dan teknologi pelacakan lokasi, pemantauan kesehatan masyarakat menjadi semakin mudah dan efektif. Seminar ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penerapan WBE untuk kebijakan kesehatan masyarakat yang berbasis bukti, alokasi sumber daya yang lebih efisien, dan kesiapan menghadapi tantangan kesehatan di masa depan.

Acara ini menjadi ajang penting bagi akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat global.

Materi yang disampaikan Dr. Yusmaidie mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs, khususnya SDG 3: Good Health and Well-Being, WBE berkontribusi dalam pemantauan dan pengendalian penyakit, sehingga mendukung tujuan untuk memastikan kehidupan sehat dan mempromosikan kesejahteraan bagi semua usia. Dengan memanfaatkan analisis air limbah untuk mendeteksi penyakit menular dan paparan zat kimia, WBE membantu dalam meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Selain itu SDG 9: Industry, Innovation, and Infrastructure, WBE menggunakan teknologi dan metode inovatif seperti analisis PCR, LC-MS/MS, serta digitalisasi data, yang berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur kesehatan yang tangguh dan inovatif.

Penulis : Bian Shabri Putri Irwanto, S.KM., M.KKK.