Surabaya, 9 Oktober 2024 – Dalam rangka memperkuat tata kelola kesehatan di Papua, khususnya di Kabupaten Biak Numfor dan Supiori, Kementerian Kesehatan melalui Biro Perencanaan bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM UNAIR) untuk mendampingi penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Tahun 2025 di kedua kabupaten tersebut. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan perencanaan kesehatan di tingkat daerah berjalan secara terarah, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Kegiatan pendampingan ini dipimpin oleh Dr. Djazuly Chalidyanto, SKM., MARS sebagai Ketua Tim, dengan Dr. Muji Sulistyowati, SKM., M.Kes yang menjabat sebagai Wakil Dekan III FKM UNAIR, bertindak sebagai pembina. Tim pendamping terdiri dari tiga dosen dan satu alumni yang memiliki keahlian dalam bidang perencanaan dan manajemen kesehatan.
Tujuan Pendampingan
Pendampingan penyusunan Renja ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi perencanaan program kesehatan di Kabupaten Biak Numfor dan Supiori. Dalam prosesnya, tim pendamping membantu mengidentifikasi permasalahan kesehatan yang mendesak serta merumuskan program-program prioritas yang disesuaikan dengan kondisi daerah. Selain itu, pendampingan ini juga bertujuan untuk memperkuat kapasitas Dinas Kesehatan setempat dalam menyusun perencanaan yang berbasis data dan bukti ilmiah.
Dr. Djazuly Chalidyanto menjelaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam penyusunan Renja yang komprehensif dan berkelanjutan.
“Pendampingan ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor dan Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori dalam menyusun Renja yang lebih terarah, sesuai dengan prioritas kesehatan masyarakat di wilayah mereka. Kami juga membantu memastikan Renja ini selaras dengan kebijakan kesehatan nasional,” ungkapnya.
Kolaborasi Kementerian Kesehatan dan FKM UNAIR
Kerja sama antara Biro Perencanaan Kementerian Kesehatan dengan FKM UNAIR dalam program ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah pusat dan akademisi untuk mendukung pembangunan kesehatan di daerah-daerah terpencil seperti Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Supiori. Kementerian Kesehatan berharap dengan adanya pendampingan ini, daerah-daerah tersebut dapat meningkatkan kinerja dalam menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas.
Dr. Muji Sulistyowati, SKM., M.Kes, sebagai pembina, juga menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam menjalankan program-program kesehatan.
“Renja Dinas Kesehatan harus mampu merespon tantangan kesehatan di Papua yang sangat unik. Daerah ini memiliki tantangan geografis, aksesibilitas, serta kebutuhan kesehatan yang berbeda dengan daerah lain. Oleh karena itu, perencanaan yang baik menjadi kunci agar program kesehatan dapat berjalan secara efektif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Proses Penyusunan Renja Tahun 2025
Selama pendampingan, tim dari FKM UNAIR melakukan serangkaian workshop, diskusi, dan pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan di Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor dan Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori.
Proses penyusunan Renja juga melibatkan evaluasi program-program kesehatan yang telah berjalan, serta analisis terhadap tantangan dan potensi yang ada di kedua kabupaten.
Harapan dan Dukungan Pemerintah Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor dan Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori memberikan apresiasi atas pendampingan yang dilakukan oleh tim FKM UNAIR. Mereka berharap dengan adanya bimbingan ini, Renja yang disusun dapat menjadi dokumen yang relevan dan implementatif, serta dapat mendukung pencapaian target pembangunan kesehatan di daerah mereka.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari Kementerian Kesehatan dan Universitas Airlangga. Ini adalah langkah awal untuk memperbaiki tata kelola kesehatan di Biak Numfor dan Supiori. Kami yakin dengan perencanaan yang lebih baik, pelayanan kesehatan di daerah kami akan semakin meningkat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor.
Dengan adanya pendampingan penyusunan Renja ini, diharapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Kabupaten Biak Numfor dan Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori dapat memiliki perencanaan kesehatan yang lebih baik dan efektif untuk tahun 2025 dan seterusnya. Kegiatan ini juga merupakan wujud nyata komitmen bersama antara pemerintah pusat, daerah, dan akademisi dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Papua.
Penulis: Sulistio Dyah Setyowati