Surabaya, 30 September 2024 – Dalam upaya meningkatkan tata kelola sektor kesehatan di Provinsi Papua, tim dari FKM Universitas Airlangga yang dipimpin oleh Prof. Dr. Sri Sumarmi, SKM., M.Si melakukan pendampingan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, dan Kabupaten Keerom. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pendampingan untuk perbaikan tata kelola kesehatan di daerah tersebut yang merupakan Kerjasama antara Biro Perencanaan Kementerian Kesehatan RI dengan FKM Universitas Airlangga. Kegiatan tersebut dimulai pada bulan Maret hingga Oktober 2024.
Pendampingan ini bertujuan untuk memberikan dukungan strategis dan teknis bagi pemerintah daerah dalam menyusun Renja yang lebih terarah dan berkelanjutan, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor kesehatan.
Dr. Atoillah Isfandiari, dr., M.Kes, yang bertindak sebagai pembina kegiatan ini sekaligus Wakil Dekan II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, menyampaikan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan yang berbasis data dan bukti ilmiah.
“Pendampingan ini diharapkan bisa memberikan solusi yang aplikatif untuk masalah kesehatan yang dihadapi oleh daerah-daerah ini, khususnya di Papua yang memiliki tantangan geografis dan demografis yang unik,” ujar Dr. Atoillah.
Selain Ketua Tim dan Pembina, kegiatan ini juga didukung oleh lima dosen (Prof. Dr. Ratna Dwi Wulandari, Dr. Mutmainnah, SKM., M.Kes, Eka Cahya Febriyanto, M.Kes, Diansanto Prayoga M.Kes dan dua alumni (Annisa Nur Fadilah, S.Gz dan Nur Laila Syarifah, S.Gz) dari FKM Universitas Airlangga yang turut menjadi anggota tim. Mereka secara aktif terlibat dalam proses sosialisasi dan finalisasi Renja Dinas Kesehatan di ketiga kabupaten tersebut.
Sebagai tahap akhir dalam kegiatan ini, tim melakukan roadshow ketiga kabupaten tersebut dalam acara ‘Sosialisasi dan Finalisasi Rennja Program Pendampingan tata Kelola Dinas Kesehatan dalam Penyususnan Renja 2025. Dimulai dari Kabupaten Sarmi, acara berlangsung pada tanggal 30 September – 1 Oktober 2024 di Hotel Twelvw Kabupaten Sarmi. Acara dihadiri oleh peserta dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sarmi dan Dinas terkait.
Tahapan Pendampingan
Pendampingan ini dilakukan melalui beberapa tahapan, dimulai dari sosialisasi terkait pentingnya Renja sebagai alat untuk merencanakan dan mengevaluasi kinerja pemerintah daerah dalam sektor kesehatan. Sosialisasi dilakukan dengan mengundang para pemangku kepentingan, seperti kepala dinas kesehatan, perwakilan rumah sakit, serta pihak-pihak terkait lainnya.
Setelah tahap sosialisasi, tim melanjutkan dengan finalisasi Rencana Kerja yang mencakup pengaturan alokasi anggaran, program prioritas kesehatan, serta penguatan sistem monitoring dan evaluasi.
Prof. Dr. Sri Sumarmi menyatakan bahwa penyusunan Renja ini sangat penting dalam memastikan bahwa program kesehatan dapat berjalan secara efektif, serta mampu menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat di Jayapura, Sarmi, dan Keerom.
“Kami berharap Renja ini menjadi dokumen yang bukan hanya di atas kertas, tetapi benar-benar diimplementasikan secara konsisten,” jelasnya.
Fokus Program
Beberapa fokus program dalam Renja ini meliputi peningkatan pelayanan kesehatan primer, penanggulangan penyakit menular, penguatan sistem kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di wilayah tersebut.
Kegiatan pendampingan ini juga mendapat dukungan dari pemerintah daerah yang menyambut baik kehadiran tim pendamping dari Universitas Airlangga. Mereka berharap dengan adanya pendampingan ini, tata kelola kesehatan di daerah mereka akan semakin baik dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Harapan ke Depan
Dengan selesainya tahap sosialisasi dan finalisasi Renja, diharapkan program-program yang telah direncanakan dapat diimplementasikan dengan baik dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas kesehatan di Kabupaten Jayapura, Sarmi, dan Keerom. Tim pendamping juga akan terus melakukan monitoring terhadap pelaksanaan Renja ini dan memberikan masukan untuk perbaikan berkelanjutan.
Pendampingan ini menjadi langkah nyata dalam membangun kesehatan masyarakat Papua yang lebih baik melalui sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat.
Penulis: Sulistio Dyah Setyowati