Mengikuti program magang pengabdian masyarakat (pengmas) bersama Mawacana memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para peserta. Mawacana adalah sebuah program yang dirancang untuk mengasah keterampilan mahasiswa dalam mengedukasi masyarakat mengenai isu-isu penting, salah satunya adalah kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan peserta dalam hal komunikasi dan kerja sama, tetapi juga memperkuat rasa kepedulian sosial.
Kegiatan Selama Magang Pengmas Mawacana
Selama magang di Mawacana, para peserta terlibat dalam berbagai kegiatan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara-cara menghadapi risiko bencana. Berikut adalah beberapa kegiatan yang dilakukan:
Edukasi dan Sosialisasi Gempa Bumi Para peserta mendatangkan BPBD untuk memberikan edukasi tentang gempa bumi. Mereka menjelaskan apa itu gempa bumi, bagaimana proses terjadinya, serta dampak yang bisa ditimbulkan. Para peserta diberikan pemahaman tentang pentingnya kesiapsiagaan untuk mengurangi risiko saat bencana terjadi. Simulasi Tanggap Bencana Selain memberikan teori, para petugas BPBD juga mengajak peserta untuk melakukan simulasi tanggap bencana. Dalam simulasi ini, peserta bersama berlatih cara evakuasi yang benar saat terjadi gempa bumi. Simulasi ini bertujuan agar masyarakat siap menghadapi situasi darurat dan tidak panik saat gempa bumi benar-benar terjadi.
Pembuatan Materi Edukasi Kreatif Salah satu kegiatan seru adalah membuat materi edukasi dalam bentuk poster, video pendek, dan infografis tentang gempa bumi. Dengan pendekatan visual ini, para peserta dan seluruh masyarakat diharapkan lebih mudah memahami dan mengingat informasi penting. Beberapa peserta bahkan berkreasi dengan membuat permainan edukatif untuk anak-anak, sehingga edukasi bisa disampaikan dengan cara yang menyenangkan.
- Materi Tentang Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi akibat pergeseran lempeng bumi atau aktivitas vulkanik. Di Indonesia, gempa bumi sering terjadi karena letak geografis yang berada di daerah cincin api Pasifik, yang merupakan jalur aktivitas seismik tinggi. Ada dua jenis utama gempa bumi yang perlu dipahami:
- Gempa Tektonik
Gempa tektonik terjadi karena pergeseran lempeng bumi yang saling bertumbukan atau berpisah. Energi besar yang terkumpul pada lempeng ini akhirnya terlepas dan menyebabkan getaran yang merambat ke permukaan bumi. Gempa tektonik biasanya memiliki kekuatan besar dan bisa menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik disebabkan oleh aktivitas magma di dalam gunung berapi. Saat tekanan gas dan magma di dalam gunung meningkat, gempa kecil biasanya terjadi sebagai tanda aktivitas vulkanik. Meskipun umumnya tidak sebesar gempa tektonik, gempa vulkanik tetap bisa berdampak di sekitar area gunung.
Ada beberapa langkah penting yang perlu diingat saat terjadi gempa bumi:
- Berlindung di Tempat Aman Jika berada di dalam bangunan, carilah perlindungan di bawah meja atau tempat yang kuat. Jika tidak ada tempat berlindung, lindungi kepala dan leher dengan lengan. Jauhi Jendela dan Benda Berat Hindari berdiri dekat jendela, cermin, atau benda berat yang bisa jatuh dan menimbulkan cedera.
- Segera Evakuasi ke Tempat Terbuka Setelah getaran berhenti, keluar dari bangunan dan menuju tempat terbuka, menjauh dari tiang listrik atau bangunan tinggi yang berpotensi roboh. Ikuti Informasi dan Petunjuk Evakuasi Pantau informasi dari pihak berwenang dan ikuti prosedur evakuasi yang diberikan.
Mengapa Pengabdian Masyarakat Itu Penting?
Magang pengmas seperti di Mawacana sangat penting untuk membentuk kepedulian dan kesadaran sosial peserta. Lewat kegiatan ini, peserta tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi juga pengalaman nyata dalam membantu masyarakat memahami pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam seperti gempa bumi. Masyarakat yang lebih siap dalam menghadapi bencana dapat mengurangi potensi kerugian serta menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Pengalaman magang ini juga memperkuat kepercayaan diri, kepemimpinan, dan kemampuan komunikasi peserta, yang tentunya akan menjadi bekal berharga dalam kehidupan dan karier kami di masa mendatang.
Penulis : Adelia Dwi Lirafil Rizky, Ilmu Kesehatan Masyarakat