Peningkatan Produksi Rokok dan Kesejahteraan Buruh Pabrik Rokok: Linear Kah?

Peningkatan produksi rokok di Indonesia sering dianggap sebagai sinyal positif bagi perekonomian, terutama dalam menciptakan lapangan kerja di sektor manufaktur. Namun, apakah peningkatan produksi ini berbanding lurus dengan kesejahteraan buruh pabrik rokok? Studi menunjukkan bahwa meskipun produksi rokok meningkat, hal ini tidak selalu diikuti dengan peningkatan kesejahteraan buruh. Faktor-faktor seperti upah rendah, kondisi kerja yang kurang baik, dan kurangnya perlindungan tenaga kerja sering kali menjadi penghalang bagi peningkatan kesejahteraan buruh pabrik rokok.

Banyak buruh pabrik rokok di Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal upah yang tidak sebanding dengan kebutuhan hidup. Menurut penelitian dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, sebagian besar buruh pabrik rokok menerima upah yang hanya sedikit di atas upah minimum regional. Selain itu, studi dari organisasi buruh internasional (ILO) menunjukkan bahwa kondisi kerja di pabrik rokok, terutama untuk pekerja perempuan, sering kali tidak memenuhi standar kesehatan dan keselamatan kerja yang memadai. Ini menunjukkan bahwa peningkatan produksi tidak selalu berarti perbaikan kesejahteraan.

Selain upah dan kondisi kerja, ada juga masalah terkait jaminan sosial dan perlindungan tenaga kerja. Meskipun sektor ini terus berkembang, banyak buruh masih bekerja tanpa akses ke jaminan sosial yang layak, seperti asuransi kesehatan atau pensiun. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara peningkatan produksi rokok dan kesejahteraan buruh tidaklah linear. Diperlukan intervensi kebijakan yang lebih kuat untuk memastikan bahwa kesejahteraan buruh meningkat seiring dengan peningkatan produksi, melalui peningkatan upah, perbaikan kondisi kerja, dan akses yang lebih baik ke jaminan sosial.

Oleh : Jessy Adelia

Sumber:

  1. Lembaga Demografi FEB UI. (2022). *Dampak Ekonomi Industri Rokok Terhadap Kesejahteraan Pekerja*. Jakarta: Universitas Indonesia.
  2. International Labour Organization (ILO). (2020). *Working Conditions in the Tobacco Sector in Indonesia*. Geneva: ILO.
  3. Wulandari, S. (2019). “Kesejahteraan Buruh dan Dinamika Produksi Rokok di Indonesia.” *Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia*, 19(1), 75-92.