FKM NEWS – Beberapa tahun terakhir, perkembangan sosial media terjadi secara masif. Adanya sosial media memberikan dampak positif bagi efektivitas komunikasi yang terjadi antara masyarakat dunia, khususnya pada kaum remaja. Namun, tidak menampik fakta bahwa terdapat sejumlah masalah psikologis yang dihadapi oleh remaja ketika mereka mulai mengenal sosial media. Hal ini disebabkan karena adanya penyalahgunaan sosial media yang menjurus pada perilaku negatif, seperti ujaran kebencian, penyebaran hoaks, hingga fenomena cyberbullying (perundungan daring).
Perundungan merupakan salah satu bentuk tindakan yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan mental pada remaja di seluruh dunia. Tindakan cyberbullying di media sosial pada dasarnya dapat terjadi dengan tidak kenal waktu dan tempat, bahkan ketika remaja dalam keadaan sendiri serta tanpa perlindungan. Sebuah penelitian menyatakan bahwa proporsi remaja wanita berpotensi menjadi pelaku penyalahgunaan sosial media maupun korban cyberbullying lebih tinggi dibanding laki-laki. Fenomena ini tentu menyebabkan berbagai permasalahan mental muncul pada remaja yang dapat merusak kestabilan jiwanya pada masa sekarang hingga masa depan.
Penelitian oleh Marengo et al. yang diterbitkan tahun 2021 membahas secara lebih dalam mengenai relevansi antara penyalahgunaan media sosial, cyberbullying dan dukungan sosial pada remaja. Pengumpulan data dilakukan pada kurun tahun 2017-2018 dengan melibatkan sebanyak 3.022 remaja awal pada usia 11, 13 and 15 di sekolah menengah wilayah Kota Piedmont, Barat Laut Italia.
Hasil analisis statistik penelitian menyatakan bahwa perilaku penyalahgunaan sosial media merupakan faktor utama dari adanya viktimisasi dalam tindakan cyberbullying. Kejadian ini terjadi secara masif pada jenis kelamin wanita umur 13 tahun. Dalam penelitian ini, dijelaskan pula mengenai pentingnya dukungan sosial untuk mencegah serta menurunkan dampak yang dihasilkan dari perilaku cyberbullying pada remaja. Dukungan sosial untuk mengurangi dampak cyberbullying dapat diaplikasikan melalui sikap menerima korban, memberikan perhatian, kepercayaan, dan kebaikan pada korban. Perilaku ini dapat dilaksanakan guru (warga sekolah), keluarga, serta teman sebaya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penting adanya untuk memunculkan dukungan sosial yang optimal kalangan remaja guna mencegah dan mengurangi dampak penyalahgunaan sosial media dan cyberbullying pada remaja. Selain itu, intervensi kesehatan masyarakat oleh pihak berwenang (keluarga, guru, bahkan pemerintah) juga dibutuhkan untuk mengajarkan remaja bagaimana menggunakan media sosial dengan tepat sehingga mencegah munculnya perilaku penyalahgunaan sosial media serta mengurangi jumlah korban cyberbullying pada remaja di masa depan.
Penulis: Ni Luh Dea Novita Dewi
Editor: Annisa Az Zahra