FKM NEWS – Selama dekade terakhir, ada peningkatan minat untuk meneliti efek negatif dari bullying pada korban. Korban diketahui menunjukkan masalah adaptasi emosional, seperti konsep diri negatif dan kepuasan hidup yang rendah. Selain itu, beberapa penelitian telah mengamati hubungan penting antara konsep diri dan kepuasan hidup. Di sini, konsep diri positif dikaitkan dengan tingkat kepuasan hidup yang tinggi. Studi lain menunjukkan pentingnya kecerdasan emosional (EI) sebagai faktor pengatur dan pelindung terhadap efek buruk dari kerusakan adaptasi remaja. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efek mediasi konsep diri terhadap kepuasan hidup dan efek mediasi yang dimitigasi EI pada konsep diri dan kepuasan hidup dalam konteks penganiayaan.
Studi terbaru menggunakan sampel remaja menganggap konsep diri negatif sebagai konsekuensi emosional penting yang terkait dengan penganiayaan remaja. Konsep diri diartikan sebagai kesadaran diri subjek dalam berbagai disiplin ilmu, meliputi aspek akademik, sosial, keluarga, dan fisik. Meningkatnya penelitian yang berfokus pada indikator disonansi emosional korban cenderung membuat sebagian besar remaja diintimidasi menjadi negatif tentang diri mereka sendiri, sehingga menghasilkan pengalaman negatif.
Berdasarkan konsep tersebut, sejumlah penelitian menemukan bahwa evaluasi konsep diri remaja berkaitan erat dengan evaluasi hidupnya secara keseluruhan, sehingga konsep diri positif berkaitan dengan tingkat kepuasan hidup yang tinggi. Konsep kesejahteraan juga berhubungan negatif dengan viktimisasi remaja. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa viktimisasi berdampak negatif pada kesejahteraan korban, sehingga korban bullying lebih cenderung mengalami kehidupan yang rendah. Beberapa survei tentang kekerasan remaja percaya bahwa viktimisasi merupakan faktor risiko utama bagi rendahnya kepuasan hidup remaja.
Penulis : Mariyatul Qibtiyah
Editor : Ambarsih Prameswari