Pemberian makan yang tidak sesuai atau praktik pemberian makan yang tidak benar adalah faktor utama yang menyebabkan terjadinya malnutrisi pada bayi dan anak usia balita. Pola pemberian makan pada bayi merupakan langkah preventif untuk mencegah terjadinya malnutrisi yang dapat berdampak secara permanen pada perkembangan anak di masa yang akan datang. Apabila terdapat permasalahan makan pada anak, langkah awal dalam penanganan keluhan masalah tersebut adalah penilaian status gizi dan penerapan aturan makan. Berikut aturan pemberian makan menurut Bernard-Bonnin dan Art-Rodas:
- Jadwal
Terdapat jadwal makan rutin yang melibatkan tiga kali konsumsi makanan utama dan dua kali asupan makanan kecil atau snack. Pemberian susu dapat dilakukan dua hingga tiga kali sehari. Selain itu, durasi waktu makan sebaiknya tidak melebihi 30 menit, dan hanya boleh mengonsumsi air putih di antara waktu makan.
- Lingkungan
Diperlukan suasana lingkungan yang menyenangkan tanpa adanya tekanan untuk makan. Selama waktu makan, sebaiknya tidak ada distraksi seperti mainan, televisi, atau perangkat permainan elektronik. Selain itu, sebaiknya hindari memberikan makanan sebagai bentuk hadiah.
- Prosedur
Ajak anak untuk mencoba makan sendiri. Jika anak menunjukkan ketidakminatan makan dengan tanda seperti mengatupkan mulut, memalingkan kepala, atau menangis, berikan kembali makanan dengan sikap netral, tanpa upaya membujuk atau memaksa. Jika setelah 10-15 menit anak masih enggan makan, sebaiknya mengakhiri proses makan.
Penulis: Theresia