FKM NEWS – Pendidikan gizi antenatal berhubungan dengan perubahan pola diet yang signifikan dan outcome kehamilan yang optimal. Nutrisi yang optimal selama kehamilan dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan janin, kapasitas kognitif, dan fungsi kekebalan tubuh. Kurangnya pengetahuan tentang gizi pada masa kehamilan dapat menyebabkan kurangnya kepatuhan ibu hamil dalam menjalani pola diet yang sesuai dengan masa kehamilannya. Dengan demikian, pendidikan gizi antenatal yang tepat waktu dan akurat
merupakan tantangan utama bagi tenaga kesehatan. Artikel ini akan membahas terkait perilaku ibu hamil di Indonesia dalam pencarian ilmu gizi.
Pendidikan gizi yang tepat untuk ibu hamil Indonesia sangat penting untuk mengoptimalkan kesehatan ibu dan anak serta menghindari risiko outcome kehamilan yang buruk. Pemahaman terkait latar belakang seorang ibu hamil dalam mencari dan menerima informasi gizi sangat penting untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam pencapaian pengetahuan dan sarana untuk memberikan edukasi gizi bagi ibu hamil. Sebagian besar ibu hamil di Indonesia pasif dalam menerima informasi gizi. Di antara ibu hamil yang aktif menerima informasi, mayoritas ibu hamil mencari informasi terkait makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi atau tidak dikonsumsi selama kehamilan. Beberapa faktor yang mempengaruhi keinginan wanita untuk mencari atau menerima informasi gizi adalah jumlah kehamilan dan jarak kehamilan. Seorang wanita melaporkan bahwa dirinya aktif mencari sebagian besar informasi gizi selama kehamilan pertamanya. Sedangkan yang lainnya mengatakan bahwa perilaku pencarian informasi gizi dilakukan karena jarak antara kehamilan pertama dan kedua yang cukup panjang. Riwayat keguguran maupun waktu yang dibutuhkan untuk hamil mendorong beberapa wanita untuk lebih fokus pada nutrisi kehamilannya dan aktif mencari informasi lebih lanjut.
Dalam mencari dan menerima informasi, ibu hamil memperoleh informasi gizi dari berbagai sumber dengan tingkat kualitas dan kepercayaan terhadap sumber tersebut. Terdapat berbagai sumber informasi gizi untuk ibu hamil, mulai dari tenaga kesehatan
(bidan, dokter kandungan, ahli gizi), keluarga, teman dan kenalan (ibu mertua, suami, keluarga, tetangga, relawan kesehatan, teman, kelas yoga), media massa (televisi, buku termasuk buku KIA nasional), serta internet dan media sosial (Facebook, Instagram, WhatsApp). Mayoritas ibu hamil di Indonesia menggunakan lebih dari satu sumber informasi dalam mencari informasi gizi dengan sumber informasi yang paling sering digunakan berasal dari bidan.
Ibu hamil mengharapkan informasi rinci tentang pedoman gizi selama kehamilan, termasuk makanan yang harus dikonsumsi dan dihindari, makanan sumber nutrisi penting seperti folat, vitamin B, kalsium dan asam lemak omega-3, serta ukuran porsi yang disarankan (Rahmawati et.al., 2021). Selain itu, ibu hamil mengharapkan informasi yang diberikan praktis dan aplikatif. Selain itu, informasi tentang kenaikan berat badan yang direkomendasikan selama kehamilan penting untuk dimasukkan dalam pendidikan gizi
sistematis. Persiapan menyusui juga penting dalam edukasi selama masa kehamilan karena ketika bayi lahir seorang ibu akan memiliki lebih sedikit waktu untuk mengakses informasi menyusui. Persiapan menyusui selama kehamilan akan mendukung pengenalan dan
keberhasilan menyusui. Para ibu hamil mengharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan informasi terkait nutrisi pada masa kehamilan dan persiapan informasi pada keluarga ibu hamil sehingga dapat mendukung kehamilan mereka. Oleh karena itu, wanita
mengharapkan edukasi gizi dapat disampaikan secara sistematis oleh professional kesehatan pada masa-masa penting selama kehamilan agar memberikan outcome kehamilan yang optimal.
Penulis: Sharla Martiza
Editor: Vina Himmatus