PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KASAR PADA BALITA

Motorik adalah proses pertumbuhan dan pengendalian gerakan tubuh yang melibatkan koordinasi antara sistem saraf, otot, otak, dan sumsum tulang belakang melalui kegiatan yang terstruktur (Hasnida, 2014). Motorik halus adalah keterampilan fisik yang membutuhkan penggunaan otot kecil dan koordinasi antara mata dan tangan. Latihan yang teratur dan berkelanjutan dapat meningkatkan kemampuan ini dengan melatih saraf motorik halus secara berkesinambungan (Achmad, 2019). Motorik halus berhubungan dengan otot-otot kecil, seperti menulis, meremas, menggunting dan lain-lain. Pada usia 3-5 tahun, anak mulai menunjukkan kemampuan motorik halus dengan melakukan berbagai aktivitas seperti menyikat gigi, menyisir rambut, membuka dan menutup resleting, mengenakan sepatu sendiri, mengancingkan pakaian, serta makan sendiri menggunakan sendok dan garpu (Saputra, 2016).

Motorik kasar yaitu berkaitan dengan otot-otot besar, seperti berlari, menendang, naik turun tangga dan lain-lain. Perkembangan gerak motorik kasar terjadi ketika anak memiliki kontrol yang baik terhadap tubuhnya, menggunakan otot-otot besar atau keseluruhan anggota tubuh, yang dipengaruhi oleh tingkat kematangan. Keterampilan motorik kasar meliputi pola lokomotor (gerakan yang menyebabkan perpindahan tempat) seperti berjalan, berlari, menendang, naik turun tangga, meloncat, serta keterampilan menguasai bola seperti melempar, menendang, dan memantulkan bola. Pada usia 3-5 tahun anak dapat melompat dengan dua kaki, naik turun tangga, berbelok dan berhenti, serta berlari (Saputra, 2016).

Referensi:

Achmad, A. 2019.  Buku Ajar Pendidikan dan Perkembangan Motorik, Cetakan Pertama, Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Hasnida. 2014. Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini. Jakarta: Luxima Metro Media.

Saputra, W. N. E. dan Indah Setianingrum. 2016. PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOKBERMAIN CENDEKIA KIDS SCHOOL MADIUN DAN IMPLIKASINYA PADA LAYANAN KONSELING. 3(2).

Penulis: Theresia