Program KEMAS PETI (Kemamang Sehat Peduli Hipertensi) merupakan program intervensi yang dilakukan oleh Kelompok 9 PKL FKM Unair 2023 di Desa Kemamang, Kabupaten Bojonegoro. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kelompok 9, hipertensi menempati urutan pertama di dalam top ten penyakit tidak menular pada Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Kemamang yang disebabkan oleh rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi. Tujuan dari program KEMAS PETI adalah mencegah dan mengontrol kejadian hipertensi di Desa Kemamang. Program ini terdiri dari dua kegiatan, yaitu SERASI (Senam Bersama Atasi Hipertensi) dan Kemasi (Kemamang Paham Hipertensi).
SERASI (Senam Sehat Atasi Hipertensi) merupakan kegiatan senam bersama masyarakat Desa Kemamang sebagai upaya pencegahan hipertensi melalui aktivitas fisik dengan kelompok sasaran usia 46-59 tahun. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatkan aktivitas fisik masyarakat sekaligus mengenalkan gerakan fisik yang dapat meningkatkan kesegaran fisik dan mental sehingga pengetahuan masyarakat juga meningkat. SERASI dilaksanakan selama tiga hari di tiga dusun yang berbeda, yaitu Dusun Karanglo, Dusun Jetis, dan Dusun Kemamang.
KEMASI (Kemamang Paham Hipertensi) merupakan kegiatan sosialisasi atau penyuluhan mengenai hipertensi menggunakan media berupa poster dan kartu progress posyandu lansia dengan kelompok sasaran usia 46-59 tahun. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai hipertensi dan cara pencegahannya. SEMASI dilaksanakan setelah pelaksanaan SERASI pada hari yang sama.
Indikator keberhasilan Program KEMAS PETI, antara lain tingkat kehadiran masyarakat dan terdapat peningkatan pengetahuan sasaran mengenai hipertensi. Target kehadiran masyarakat sebanyak 30% dari jumlah kelompok sasaran (150 dari 507 orang usia 46-59 tahun) yang diukur melalui presensi kehadiran peserta. Target peningkatan pengetahuan sasaran mengenai hipertensi sebanyak 80% yang diukur melalui pre-test dan post-test tentang pengetahuan mengenai hipertensi.
Target tersebut berhasil dicapai oleh Kelompok 9 karena kedua kegiatan tersebut dihadiri oleh sebanyak 125 dari 158 orang lansia dan terjadi peningkatan pengetahuan mengenai hipertensi pada sebanyak 79,11% ~ 80% peserta kegiatan dengan nilai rata-rata peningkatan sebesar 68,59.
Sebagai rencana kegiatan berkelanjutan, Kelompok 9 menyusun Kartu Kemasi (Kartu Kemamang Paham Hipertensi) yang berisi presensi kehadiran masyarakat ke posyandu lansia dan pengertian, gejala, seperti upaya pencegahan hipertensi. Kartu ini digunakan sebagai alat ukur untuk mengontrol kelompok sasaran sudah memiliki awareness terhadap hipertensi dengan bukti kehadiran yang akan ditandatangani oleh kader atau petugas kesehatan desa setiap bulannya.
Oleh: Nathania Indrawati
Referensi:
Rabrinan, Salman Amru. et. al. 2023. Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga.