PUNCAK HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA 2024: FOKUS PADA RESTORASI LAHAN, PENGGURUNAN, DAN KETAHANAN TERHADAP KEKERINGAN DI TAMAN PANDAN WILIS, NGANJUK

FKM NEWS – Nganjuk,  9 Oktober  2024 – Dalam rangka perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, acara besar digelar di Taman Pandan Wilis, Kabupaten Nganjuk, dengan tema global tahun ini, “Restorasi Lahan, Penggurunan, dan Ketahanan terhadap Kekeringan.” Acara tersebut dihadiri oleh PJ Bupati Nganjuk bersama para pemangku kepentingan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur (DLH Provinsi Jatim), serta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk (DLH Kab Nganjuk), menekankan kolaborasi dalam menghadapi tantangan lingkungan.

Dalam sambutannya, Kepada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur  menyoroti pentingnya mengatasi masalah penggurunan dan kekeringan, terutama di daerah-daerah yang rentan terhadap masalah ini. Ia menyampaikan bahwa pemerintah provinsi dan kabupaten berkomitmen untuk melaksanakan upaya restorasi lahan yang memastikan pengelolaan lahan berkelanjutan dan ketahanan air, yang merupakan faktor penting dalam menghadapi perubahan iklim. “Kolaborasi antara pemerintah provinsi dan daerah ini merupakan bukti tanggung jawab bersama dalam melindungi dan merestorasi lingkungan kita,” ujar Kepala dinas DLH Provinsi . “Melalui aksi kolektif, kami berupaya memulihkan lahan yang terdegradasi dan memperkuat ketahanan kita terhadap kekeringan dan penggurunan.” Acara tersebut diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk penanaman pohon di sekitar area yang terdegradasi di Taman Pandan Wilis. Komunitas lokal dan kelompok lingkungan berpartisipasi aktif, menegaskan pentingnya keterlibatan akar rumput dalam upaya konservasi lingkungan. Pameran yang menampilkan solusi inovatif untuk degradasi lahan dan mitigasi kekeringan juga diadakan, menunjukkan komitmen daerah dalam praktik lingkungan yang berkelanjutan.

Dalam kesempatan ini, DLH Provinsi Jatim dan DLH Kab Nganjuk juga meluncurkan aplikasi SI PELITA (Sistem Pelaporan Elektronik Lingkungan Terintegrasi), yang memfasilitasi pelaporan, pelaksanaan, serta pemantauan pengelolaan lingkungan hidup secara elektronik. Aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan lingkungan hidup di wilayah Jawa Timur. Peluncuran SI PELITA diharapkan dapat mempercepat upaya pemantauan lingkungan secara real-time dan melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan dalam menjaga kelestarian alam. DLH Provinsi Jatim dan DLH Kab Nganjuk juga menekankan berbagai inisiatif yang tengah berjalan untuk memulihkan ekosistem penting di provinsi ini, terutama yang terdampak penggurunan dan kelangkaan air. Upaya-upaya ini sejalan dengan tujuan Dekade Restorasi Ekosistem PBB, yang bertujuan mencegah, menghentikan, dan membalikkan degradasi ekosistem di seluruh dunia.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 menjadi pengingat penting akan perlunya merestorasi lahan dan membangun ketahanan terhadap kekeringan di masa depan. Ketika Jawa Timur terus menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, pemerintah provinsi dan kabupaten, bersama dengan dukungan masyarakat, berkomitmen untuk menerapkan strategi pengelolaan lahan berkelanjutan yang akan melindungi lingkungan untuk generasi mendatang.

Acara ini menandai tonggak penting lain dalam perjalanan Jawa Timur menuju pembangunan berkelanjutan dan ketahanan lingkungan, memastikan bahwa pelajaran dari perayaan ini akan memandu tindakan di masa depan dalam melawan penggurunan dan degradasi lahan.

Penulis : Novi Dian Arfiani