Kolesterol low-density lipoprotein (LDL) membentuk sebagian besar kolesterol dalam tubuh seseorang. Ketika seseorang memiliki terlalu banyak kolesterol LDL, itu dapat menumpuk di dinding pembuluh darah, dan menciptakan plak.
Karena kolesterol LDL mungkin mempersempit pembuluh darah dari waktu ke waktu dan meningkatkan risiko penyakit jantung, orang terkadang menyebutnya sebagai “kolesterol jahat”. Kolesterol HDL, di sisi lain, membawa kolesterol ke hati untuk dibuang, bukannya membiarkannya menumpuk di pembuluh darah. Akibatnya, orang menyebutnya “kolesterol baik”.
Artikel ini akan membahas kolesterol LDL, termasuk kemungkinan penyebabnya, faktor yang dapat meningkatkan kadarnya, gejala kolesterol tinggi, risiko dan kemungkinan komplikasi, serta pengobatannya.
Terdapat banyak faktor yang bisa meningkatkan kadar LDL pada tubuh manusi. Biasanya, yang menjadi faktor utama meningkatnya kolesterol adalah gaya hidup yang tidak teratur. Namun, terdapat beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan tingginya kada LDL, berikut merupakan beberapa kemungkinan penyebabnya.
- Pola konsumsi: Lemak jenuh dan kolesterol dalam makanan yang kamu makan membuat kadar kolesterol darah menjadi naik.
- Berat badan: Kelebihan berat badan cenderung meningkatkan kadar LDL dan menurunkan kadar HDL.
- Rutinitas harian: aktivitas sehari-hari dapat memengaruhi tingkat LDL dan HDL, seperti.
- Kurangnya aktivitas fisik: Dokter mengasosiasikan tingkat aktivitas yang rendah dengan kolesterol HDL yang lebih rendah.
- Merokok: Merokok dapat meningkatkan kolesterol LDL sekaligus menurunkan kolesterol HDL.
- Stres: Ketika seseorang merasa stres, mereka menghasilkan hormon tertentu yang dapat menyebabkan tubuh mereka menghasilkan lebih banyak kolesterol.
- Minum terlalu banyak alkohol: Pesta minuman keras dapat meningkatkan kolesterol.
- Usia dan Jenis Kelamin: Seiring bertambahnya usia wanita dan pria, kadar kolesterol ikut meningkat. Wanita memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah dibandingkan pria pada usia yang sama sebelum sebelum usia menopause. Tingkat LDL wanita cenderung naik setelah usia menopause.
- Genetik: Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat diturunkan dalam keluarga. Jika ada perubahan gen yang berkaitan dengan kolesterol, seseorang dapat mengembangkan hiperkolesterolemia familial. Ketika seseorang memiliki kondisi ini, tubuhnya berjuang untuk menghilangkan kolesterol LDL. Kondisi ini dapat mempengaruhi 1 dari 250 orang di seluruh dunia, dengan 90% tidak terdiagnosis, menurut Familial Hypercholesterolemia Foundation.
- Konsumsi Obat dan Kondisi Medis: Konsumsi obat-obatan tertentu seperti steroid, obat HIV/AIDS serta mengidap berbagai penyakit ginjal kronis, diabetes dan HIV/AIDS mampu meningkatkan kolesterol jahat.
Tingginya tingkat kolesterol LDL tidak selalu disertai dengan gejala, akan tetapi seseorang dengan kadar kolesterol LDL yang tinggi mungkin berisiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskular. Selain itu, jika seseorang memiliki riwayat serangan jantung, angina, atau stroke, dokter mungkin harus memantau kolesterolnya dengan cermat.
Saat dokter mengukur kolesterol seseorang, mereka akan memeriksa apakah kadar LDL tinggi dan kadar HDL rendah. Mereka juga akan melihat jumlah total kolesterol dalam tubuh. Tabel di bawah ini menunjukkan tingkat Sumber Tepercaya yang direkomendasikan.
Tipe Kolesterol | Tingkat Kesehatan |
Total Kolesterol | Dibawah 200 mg/dL |
Kolesterol LDL | Dibawah 100 mg/dL |
Kolesterol HDL | Diatas 60 mg/dL |
Trigliserida | Kurang dari 150 mg/dL |
Dianjutkan bagi orang dewasa untuk memeriksakan tingkt kolesterol mereka setiap 4–6 tahun sekali. Namun, orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya mungkin memerlukan pemeriksaan kolesterol lebih sering.
Kadar kolesterol tinggi tidak bisa dianggap sepele. Kamu perlu segera melakukan perubahan terkait pola hidup supaya tingkat tubuh bisa stabil. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang dapat menurunkan kolesterol LDL mereka dengan melakukan tindakan berikut.
- Membuat pilihan makanan sehat
Seseorang dapat mencegah kolesterol LDL mereka menjadi terlalu tinggi dengan mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh dan menghindari minyak tropis, seperti minyak sawit, saat memasak. Mereka juga bisa memilih makanan berserat tinggi untuk meningkatkan kolesterol HDL sekaligus menurunkan kolesterol LDL.
- Meluangkan waktu untuk tetap aktif
Jika seseorang tidak memiliki berat badan sedang atau obesitas, mereka mungkin memiliki peningkatan risiko kolesterol LDL tinggi. Jika seseorang tidak terlalu aktif dan memiliki indeks massa tubuh yang tinggi, mereka mungkin perlu meningkatkan tingkat aktivitasnya.
Orang dewasa harus menyelesaikan 150 menit aktivitas fisik seminggu. Rutinitas mingguan dapat mencakup 30 menit latihan selama 5 hari. Seseorang bisa mencoba kardio, misalnya seperti jalan cepat atau lari. Aktivitas penguatan otot seperti berjalan di bukit atau latihan beban juga dapat membantu mempertahankan tingkat berat badan yang moderat.
- Berhenti merokok
Merokok memiliki banyak efek merugikan pada tubuh. Namun, efeknya pada sistem kardiovaskular dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada seseorang yang sudah memiliki kolesterol LDL tinggi.
- Mengurangi konsumsi alkohol
Ketika seseorang minum alkohol, kadar kolesterol dan trigliseridanya meningkat. Laki-laki tidak boleh mengonsumsi lebih dari dua minuman per hari. Wanita harus membatasi diri pada satu minuman per hari.
REFERENSI
Ritcher, A. (2021, April 29). LDL cholesterol: What it is and how to lower its levels. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/ldl-cholesterol#risk-factors
Tim Promkes RSST. (2022, November 30). Menurunkan kolesterol. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1877/menurunkan-kolesterol
Tim Redaksi Bumame. (2023, April 10). Pahami APA ITU LDL (Kolesterol Jahat) dan Cara Menurunkannya. Bumame. https://bumame.com/blog/tips-kesehatan/apa-itu-ldl-kolesterol-jahat/
Penulis: Nabila Mutia Rahma