Merkuri adalah logam beracun yang sering ditemukan dalam kosmetik terutama pada produk pemutih kulit. Merkuri digunakan dalam kosmetik karena dapat memutihkan kulit dengan cepat, tetapi penggunaan merkuri dalam kosmetik dilarang di beberapa negara karena efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.
Paparan merkuri dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, ginjal, dan otak. Merkuri juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, dan saluran pernapasan.
Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, mengatur penggunaan merkuri dalam kosmetik dan telah mengeluarkan larangan penggunaan merkuri dalam kosmetik. Selain itu, beberapa organisasi, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), juga telah menerbitkan peraturan yang mengatur penggunaan merkuri dalam kosmetik dan melakukan pengawasan terhadap produk kosmetik yang beredar di pasaran.
Untuk menghindari paparan merkuri dalam kosmetik, sebaiknya memilih kosmetik yang aman dan terpercaya, dan memeriksa daftar bahan pada kemasan kosmetik. Hindari menggunakan kosmetik yang mengandung merkuri dan memilih produk kosmetik yang telah lolos uji keamanan dari otoritas yang berwenang.
ciri ciri kosmetik bermerkuri :
- Nama-nama bahan yang dicurigai: Kosmetik yang mengandung merkuri biasanya memiliki nama-nama bahan seperti mercuric, mercurous, atau mercury pada daftar bahan yang tertera pada kemasannya.
- Warna kosmetik yang tidak wajar: Kosmetik yang mengandung merkuri dapat memiliki warna yang tidak wajar, seperti putih atau sangat cerah, karena merkuri adalah bahan yang digunakan dalam produk pemutih kulit.
- Bau kosmetik yang tidak biasa: Kosmetik yang mengandung merkuri dapat memiliki bau yang tidak biasa, seperti bau metalik atau bau kimia yang kuat.
- Label “Made in China”: Sebagian besar kosmetik yang mengandung merkuri diproduksi di China, sehingga jika kosmetik tersebut memiliki label “Made in China” dan mencurigakan, sebaiknya dipertimbangkan dengan baik sebelum digunakan.
- Tidak memiliki nomor registrasi BPOM: Produk kosmetik yang aman biasanya memiliki nomor registrasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Jika kosmetik tidak memiliki nomor registrasi atau nomor registrasi tersebut mencurigakan, sebaiknya tidak digunakan.