Seberapa Pengaruh Peningkatan Fasilitas Sanitasi Terhadap Kejadian Stunting pada Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia?

Stunting, sebuah kondisi dimana terhambatnya pertumbuhan pada anak akibat asupan gizi tidak tercukupi. Stunting merupakan masalah gizi utama di Indonesia. Stunting menjadi suatu permasalahan yang konstan di Indonesia dikarenakan prevalensinya yang masih tinggi. Hasil Studi Status Gizi  Balita Indonesia (SSGBI) pada 2021 menunjukan prevalensi stunting berada pada angka 24,4% dimana mengalami penurunan dari prevalensi stunting berjumlah  27,7% pada tahun 2019. Meskipun mengalami tren penurunan setiap tahunnya, tidak dapat dipungkiri bahwa angka prevalensi tersebut masih termasuk ke dalam kategori tinggi menurut WHO (>20%). Hal ini tentu menjadi tantangan untuk mengatasinya ditambah dengan situasi Pandemi Covid-19 yang dihadapi Indonesia maupun seluruh dunia sejak awal tahun 2020.

Ketersediaan sanitasi merupakan salah satu intervensi yang mampu menurunkan kejadian stunting. Hal ini didukung dengan hasil penelitian dari Lobo et al. (2019) dan Salamah & Noflidaputri (2021), serta penelitian serupa yang menunjukan bahwa peningkatan sanitasi memiliki hubungan bermakna dengan kejadian stunting selama masa pandemi Covid-19. Namun seberapa pengaruhkan intervensi perbaikan sanitasi terhadap pencegahan stunting di masa pandemi Covid-19 di Indonesia?

Sebuah penelitian meta analisis oleh Rahma et al. (2022) melakukan perbandingan peran peningkatan fasilitas sanitasi terhadap kejadian stunting selama pandemi Covid-19 di Indonesia. Penelitian dilakukan secara meta analisis dengan menggabungkan dan meninjau data studi primer dari 29 artikel yang membahas pengaruh sanitasi terhadap kejadian stunting selama masa pandemi Covid-19. Hasil penelitian Rahma et al. (2022) tersebut menunjukan bahwa nilai overall odds ratio sebesar 1,31. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa fasilitas sanitasi berdampak positif sebesar 1,31 kali dalam meningkatkan pencegahan terhadap kejadian stunting selama masa pandemi Covid-19.

Hasil temuan meta analisis di atas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maliga et al. (2022) yang menjelaskan bahwa indeks risiko sanitasi  memiliki  pengaruh  dengan  kejadian stunting. Penelitian oleh Cameron et al. (2021) juga mengatakan bahwa ketersediaan fasilitas sanitasi berdampak sebagai pendorong pertumbuhan dan perkembangan anak dalam mencegah stunting di Indonesia.

Maka dari itu perlunya menjaga sanitasi lingkungan untuk mencegah terjadi stunting pada anak. Salah satu yang dapat dilakukan yakni dengan menjaga higiene perorangan, mengolah makanan dengan memperhatikan higiene sanitasi, hingga pemeliharaan fasilitas sanitasi yang ada.

Oleh: Nabila Mutia Rahma

 

Sumber:

Lobo, W. I., Talahatu, A. H. and Riwu, R. R. (2019) ‘Faktor Penentu Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Alak Kota Kupang’, Media Kesehatan Masyarakat, 1(2), pp. 59–67. doi: 10.35508/mkm.v1i2.1953.

Salamah, M. dan R. N. (2021) ‘Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Surian’, Jurnal Ilmiah : J-HESTECH, 4(1), pp. 43–56. Available at: http://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jhest.

Nabila Mutia Rahma, Atmaka, D. R., Fitria, A. L., Azizah Ajeng Pratiwi, Rachmah, Q., Nastiti, A. N., Agustin, A. M., & Sulistyorini, L. (2022). Relevansi Intervensi Perbaikan Sanitasi untuk Mencegah Kejadian Stunting Masa Pandemi COVID-19 di Indonesia: Meta Analisis. Media Gizi Indonesia, 17(1SP), 39–46. https://doi.org/10.20473/mgi.v17i1SP.39-46

Maliga I, Hasifah H, Antari GY, Rafi’ah R, Lestari A. Pengaruh Indeks Risiko Sanitasi Terhadap Kejadian Stunting di Kecamatan Moyo Utara. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia [Online]. 2022 Feb;21(1):50-58. https://doi.org/10.14710/jkli.21.1.50-58.s://doi.org/10.20473/mgi.v17i1SP.39-46

Cameron, L. et al. (2021) ‘Childhood stunting and cognitive effects of water and sanitation in Indonesia’, Economics and Human Biology. Elsevier B.V., 40, p. 100944. doi: 10.1016/j.ehb.2020.100944.