Sempat Ditipu Ratusan Juta, Alumnus FKM Unair Ini Sukses Kembangkan Bisnis Markaswalet

Surabaya, – Walet merupakan bisnis menjanjikan dengan beragam manfaat. Karenanya, banyak pihak ingin menggeluti bisnis ini. Namun, ternyata tak semua petani walet memiliki ilmu mumpuni untuk mengoptimalkan potensi dan hasil dari bisnis satu ini. Karenanya diperlukan ilmu dan manajemen pengelolaan bisnis yang proper untuk mengembangkannya menjadi bisnis yang tak hanya futuristik melainkan memberikan dampak finansial signifikan sebagaimana bisnis proper lainnya.

Bermula dari hal itu dan sempat kena tipu pembeli hingga ratusan juta itulah, Maulana Satria Aji (co-founder) dan seorang temannya (founder) saat aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) mendirikan Markaswalet. Menurut alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) itu, banyak tantangan yang dihadapi oleh petani walet sehingga perlu ada solusi untuk mengatasinya.

“Markaswalet berdiri karena keinginan untuk membantu peternak walet mencapai hasil yang lebih maksimal dengan cara yang lebih mudah dan modern. Kami melihat banyak tantangan yang dihadapi, mulai dari menjaga suhu dan kelembapan, hingga memastikan rumah walet tetap nyaman untuk burung walet,” kisah Maulana Satri Aji saat dihubungi media ini, Rabu (2/10/2024) malam.

“Dari banyaknya tantangan itulah, kami terpikir untuk mengembangkan solusi seperti parfum walet, anti jamur, dan teknologi pintar (IoT) yang bisa membantu peternak mengelola rumah walet mereka dengan lebih efisien,” imbuhnya.

Jadi, melalui Markaswalet, lanjut Maulana Satria Aji, ia dan rekannya ingin memberikan solusi praktis dan inovatif agar para peternak bisa fokus pada hal-hal yang paling penting – meningkatkan produksi sarang walet dan menjalankan bisnis dengan lancar. “Selain itu, kami mempunyai dream untuk menjadi pemimpin industri sarang burung walet baik nasional maupun internasional,” tegasnya.

Maulana Satri Aji mengisahkan bahwa awalnya ia diajak oleh salah satu rekannya di BEM Unair pada tahun 2019.

“Pada saat itu Markaswalet belum memiliki PT. Dan pada tahun 2019 itu, kami sempat ditipu oleh orang saat transaksi pembelian dan rugi kurang lebih 100 juta. Pada tahun 2020 kami berinisiatif untuk mendirikan PT, dan alhamdulillah 2020 PT berdiri dengan nama PT Lentera Alam Nusantara. Mengapa PT? Karena menjadi salah satu legitimasi ketika mau berinteraksi dengan banyak orang baik berjejaring maupun menjalankan penjualan produk-produk,” papar pemuda yang menduduki jabatan sebagai Chief Operation Officer di perusahaannya itu, detail.

Mulai Dapat Pendanaan

Lalu pada tahun 2021, lanjutnya, PT Lentera Alam Nusantara mendapatkan dana Hibah dari Kemeristekdikti sejumlah 200 jutaan untuk mengembangkan bisnis. Hingga pada tahun 2022, perusahaannya mulai mendapatkan investasi dengan angka lumayan besar yaitu Rp 1,5 miliar dan pada tahun 2023 mulai mendapatkan kesempatan menjadi salah satu perusahaan yang menerima magang merdeka yaitu program Magang Bersertifikat dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 4 dibawah Kemendikbud Ristek.

“Insyaallah pada tahun 2025, kami siap untuk menjadi salah satu eksportir sarang burung walet di Indonesia,” tegas pemuda yang pernah tampil di ajang World Academy Science Engineering and Technology di Bangkok (Thailand) saat menjadi mahasiswa FKM Unair itu, penuh optimisme.

Menurut Maulana Satria Aji, saat dirinya masih berkuliah di FKM Unair, sejak dari semester pertama dirinya sangat tertarik dengan peminatan promosi kesehatan dan ilmu perilaku (PKIP). “Di peminatan ini (PKIP, red.), saya sangat belajar banyak bagaimana cara berkomunikasi dengan stakeholder pemerintah, swasta bahkan kelompok masyarakat. Saat kuliah saya sangat interest dengan pemberdayaan masyarakat dan ilmu komunikasi kesehatan. Di dua ilmu tersebut yang saya pelajari selama kuliah di FKM Unair, sangat ada relevansi dengan bisnis kami, karena bisnis kami melibatkan banyak stakeholder khususnya kelompok petani walet. Karena itulah, ilmu yang saya dapat saat bangku perkuliahan di Unair khususnya FKM, sangat berguna dalam bisnis kami ini,” tukas pemuda angkatan 2015 FKM Unair ini dengan bangga.

Maulana Satria Aji (ketiga dari kiri) dan tim PT Lentera Alam Nusantara saat mengikuti program business matching di Unair, Surabaya, beberapa waktu lalu. (foto: dokumen pribadi)

Karena itulah, Maulana Satria Aji berpesan kepada mahasiswa Unair yang masih aktif berkuliah untuk terus memperbanyak jejaring dengan mahasiswa di lintas jurusan, lintas fakultas hingga lintas universitas.

“Dengan berjejaring, akan mendapatkan ilmu yang sebelumnya tidak didapat di kelas maupun di fakultas,” pesannya.

Selain itu, lanjutnya, mahasiswa dari awal harus melatih soft skill yang lain, seperti bisa menjadi creative editor, digital marketing, copywriting, product development dan lain-lain, dimana hal tersebut bisa diperoleh mahasiswa dengan mengikuti kursus, seminar dan sejenisnya. Menurutnya di Unair semuanya tersedia, tinggal mahasiswa mau ambil kesempatan tersebut atau tidak.

“Di era modern sekarang jika tidak memiliki soft skill tidak akan dipakai,” pungkas Maulana Satria Aji.

(rafel/tommy)

repost : https://www.cakrawarta.com/sempat-ditipu-ratusan-juta-alumnus-fkm-unair-ini-sukses-kembangkan-bisnis-markaswalet.html