Si Kecil Mengalami Kejang Demam. Mengganjal Mulut dengan Sendok adalah Tindakan Terbaik?

Baru-baru ini, tengah marak video yang diunggah oleh akun @_derria di sebuah platform digital, yaitu Tiktok, yang memicu perdebatan hangat di kalangan warganet. Dalam video tersebut yang sudah ditonton jutaan kali oleh warganet, terlihat seorang ibu yang terlihat panik dan mencoba mengganjal sendok ke dalam mulut anaknya yang sedang mengalami demam kejang. Aksi tersebut mengundang beragam reaksi warganet, mulai dari komentar mendukung hingga menyayangkan tindakan sang ibu dari warganet mengenai pemahaman yang salah tentang pertolongan pertama pada kondisi tersebut. Salah satu komentar berhasil mendapatkan 75,4 ribu likes ditulis oleh pengguna @DIZXZ!?! berusaha menjelaskan tujuan tindakan sang ibu “buat yg belum tau kenapa sendok nya kenapa mau dimasukkin ke mulut, karena penyakit step itu bahaya kalau sampai lidahnya tergigit…” sedangkan komentar lain menyayangkan aksi sang ibu diungkapkan oleh pengguna @dr.AzisKhairulAnam “ternyata di indo masih banyak yang belum ngerti penanganan awalnya”. Komentar-komentar tersebut menggambarkan pro kontra dari warganet dalam menanggapi video tersebut. Lalu, sudah benarkah tindakan seorang ibu terhadap anaknya tersebut?.

Viralitas video tersebut memang tidak boleh diabaikan. Tindakan ibu yang memasukkan sendok ke dalam mulut anaknya yang sedang mengalami kejang, meskipun dilakukan dalam kondisi panik, telah menimbulkan banyak kebingungan di kalangan warganet. Bukan hanya itu, mereka juga prihatin dan banyak juga yang memberikan kritikan tajam terhadap tindakan yang dianggap keliru dalam video tersebut. Sebagian besar warganet mengungkapkan efek berbahaya yang mungkin timbul akibat tindakan tersebut, terutama terkait risiko tersedak dan cedera pada mulut atau gigi anak jika sendok dimasukkan dengan paksa.

Kejang demam sering terjadi pada anak, terutama pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun. Kejang demam sering kali timbul karena suhu tubuh tiba-tiba naik yang disebabkan adanya infeksi virus. Walaupun kejadian ini sering terjadi dan sebagian besar anak dapat pulih tanpa masalah serius, mungkin ada orang tua yang bingung tentang langkah yang tepat ketika anak menghadapi situasi tersebut. Itulah sebabnya, banyak warganet yang merasa penting untuk memberikan penjelasan atau edukasi mengenai langkah-langkah yang tepat dalam menangani kejang demam di kolom komentar video yang diunggah @_derria.

Perdebatan yang muncul pun mencerminkan betapa pentingnya pemahaman masyarakat mengenai edukasi kesehatan. Banyak orang tua yang tidak tahu bahwa ada prosedur yang harus diikuti saat menghadapi situasi seperti kejang demam, karena minimnya informasi yang diterima, baik melalui pendidikan formal, media sosial, atau sumber-sumber terpercaya lainnya. Oleh karena itu, video ini sebenarnya bisa menjadi titik balik untuk memperkuat upaya edukasi tentang pertolongan pertama dalam kondisi medis darurat. Tenaga kesehatan dan profesional medis lain dapat mengedukasi masyarakat secara berkelanjutan, baik mengenai penanganan pertama dalam keadaan darurat yang sesuai dengan anjuran medis dan hal lain yang terkait dengan kesehatan anak.

BAHAYA SALAH PENANGANAN KEJANG DEMAM
Berdasarkan pandangan para pakar kesehatan, sebuah kekeliruan besar yang terjadi dalam video tersebut adalah usaha untuk menempatkan objek yang keras, seperti sendok, ke dalam mulut anak yang sedang mengalami kejang demam. Mitos yang mengatakan bahwa anak yang sedang kejang perlu diberikan benda untuk digigit, seperti sendok, adalah hal keliru dan berbahaya. Jika terjadi kejang, penting untuk tidak memasukkan apapun ke dalam mulut karena hal tersebut dapat menyebabkan cedera pada mulut, gigi, serta meningkatkan risiko tersedak atau tercekik. Tambahannya lagi, mencoba untuk memasukkan benda ke dalam mulut saat sedang mengalami kejang dapat membuat rasa sakit semakin hebat ataupun mengakibatkan kejang berlangsung lebih lama. Beberapa dokter serta tenaga medis ikut  memberikan respon dan perhatiannya terhadap unggahan tersebut melalui penjelasan video edukasi dan artikel di berbagai platform digital.

Tidak bisa dipungkiri bahwa video seperti ini juga menunjukkan satu sisi penting lainnya dalam kehidupan sosial kita bagaimana sebuah informasi dapat dengan cepat menyebar dan mempengaruhi opini publik. Meskipun video ini bisa jadi diposting dengan niat yang baik sebagai bentuk keresahan seorang ibu yang ingin menolong anaknya, justru menjadi boomerang karena menyebarkan informasi yang keliru. Sebagian besar warganet tentu menyadari bahwa viralitas ini bukan hanya soal siapa yang benar atau salah, tetapi juga bagaimana informasi yang salah bisa berpotensi membahayakan jika tidak dikoreksi dengan segera.

CARA YANG TEPAT MENANGANI KEJANG DEMAM

Lantas, bagaimana cara penanganan kejang demam pada anak yang benar? Secara umum, gejala kejang demam pada anak tidak berlangsung lama, yaitu antara 30 detik hingga 2 menit, namun jika lebih dari itu sebaiknya segera menghubungi pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pertolongan medis. Menurut dr. Emi, sembari menunggu pertolongan dari tim kegawatdaruratan medis setempat tiba, orang tua dapat melakukan penanganan sendiri dengan:

  1. Pihak keluarga, orang tua (pengasuh) tetap tenang dan tidak boleh panik.
  2. Tidak mengerubungi anak agar oksigen di sekitar cukup untuk bernafas
  3. Baringkan anak di tempat yang datar.
  4. Membuka bajunya agar tubuh lebih leluasa dalam bernapas.
  5. Kompres dengan air hangat pada bagian leher, lengan, selangkangan dan sekitarnya, lalu lakukan berulang agar suhu tubuh kembali normal.
  6. Jauhkan dari benda benda asing di sekitarnya yang dapat melukai anak.

Setiap orang tua pasti merasa cemas ketika menghadapi anak yang demam hingga mengalami kejang, namun ketenangan dan pengetahuan dasar tentang penanganan yang tepat sangatlah penting, dengan memberikan pertolongan pertama seperti menjaga posisi aman anak, tetap bersikap tenang dan bijak, dan segera membawa anak ke fasilitas kesehatan jika kondisi menjadi buruk. Video yang menjadi perbincangan tersebut menjadi pengingat kepada orang tua betapa pentingnya edukasi mengenai penanganan pertama sesuai anjuran medis ketika terjadi kondisi yang tidak terduga pada anak. Meski dilakukan dengan niat baik, tindakan memasukkan sendok ke mulut anak justru dapat menimbulkan risiko yang lebih besar, seperti cedera atau tersedak. Kejang demam sering terjadi pada anak-anak dan biasanya tidak berbahaya jika ditangani dengan benar. Fenomena viralnya video seperti ini menjadi pengingat bahwa informasi, meskipun dimaksudkan untuk membantu, harus diverifikasi terlebih dahulu sumbernya, apakah berasal dari sumber yang kredibel agar tidak memperburuk situasi. Dengan adanya edukasi yang konsisten dan mudah dijangkau, masyarakat diharapkan lebih siap menghadapi situasi darurat, mampu mengambil tindakan yang tepat, dan dapat menghindari penyebaran informasi yang keliru yang justru membahayakan.

Penulis:

Farah Tha Hira                         191231067
Nabilla Rachmadhani              191231077
Briliana Aditya Nur Arifah     191231079
Nabilla Rahmadian Bilqis      191231130
Arnida Felyna Nugraha          191231191
Ariska                                         191231193
Jihan Nur Sakinah                   191231239