Simak Cerita Afan Alfayad, Juara Mahasiswa Berprestasi FKM UNAIR dari PSDKU Banyuwangi

0

FKM NEWS Afan Alfayad, sosok yang barangkali tidak asing lagi bagi sebagian mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR). Aktif mengikuti berbagai kegiatan, lomba, maupun organisasi, tidak menghalanginya untuk terus menorehkan prestasi. Mahasiswa angkatan 2019 S1 Kesehatan Masyarakat PSDKU Banyuwangi FKM UNAIR tersebut, baru saja meraih Juara 1 Mahasiswa Berprestasi FKM UNAIR 2021 dari angkatan 2019.

Laki-laki yang biasa disapa Afan ini antusias sekali ketika menceritakan pengalamannya dalam menjalani proses seleksi mahasiswa berprestasi (MAWAPRES) FKM UNAIR. Tak semudah yang dibayangkan, Afan harus melakukan pemberkasan administrasi, menghasilkan karya tulis ilmiah, hingga melakukan uji publik. Dalam hasil karya ilmiahnya  tersebut, Afan mengangkat ide “Pemanfaatan Biji Ketapang dan Kulit Udang menjadi Mie yang Dapat Meningkatkan Konsumsi Protein pada Anak Penderita Kwashiorkor di Jawa Timur”. Dia memilih ide tersebut karena menyukai isu terkait nutrisi dan tertarik dengan pembuatan produk yang berfokus pada nutrisi.

Afan menuturkan bahwa ada kendala dalam mengatur waktu antara kuliah dan kegiatan lainnya ketika menjalani proses seleksi MAWAPRES ini. Namun dia sangat bersyukur karena dapat melewati masa-masa sulit itu dengan baik.

Bergelar MAWAPRES FKM UNAIR 2021, tidak membuat Afan langsung berpuas diri dan berhenti menggali potensinya. Saat ini, dia sedang menyusun jurnal dan berencana mengikuti Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM). Tak hanya itu, dia juga aktif berorganisasi di internal kampus diantaranya HPC BPHA Kesmas PSDKU Banyuwangi, UKM KSR-PMI Unit Banyuwangi, dan organisasi eksternal yaitu ISMKMI Nasional.

Terpilihnya dia sebagai MAWAPRES FKM UNAIR 2021 membawa dampak besar bagi diri Afan, karena selain sebagai upaya branding diri, dia juga mampu menyampaikan ide dan gagasannya ke publik. Selain itu, dia berkesempatan menarik perhatian para dosen untuk mengikutsertakannya dalam kegiatan maupun penelitian dosen, diantaranya kegiatan Promosi Kesehatan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dan Kesehatan Mental, serta Pengabdian Masyarakat berbasis Komunikasi Efektif dan Edukatif kepada 45 Puskesmas di Banyuwangi.

Mahasiswa asal Pekanbaru ini juga kerap menjuarai lomba karya tulis ilmiah, diantaranya yaitu Juara 1 LKTI PHAC Universitas Sumatera Utara, Juara 3 LKTI Institut Pertanian Bogor, Juara 2 Artikel Ilmiah IIK BW Kediri, dan masih banyak lagi. Dia ingin mahasiswa lain juga harus percaya diri atas potensi yang ada pada dirinya dan tidak takut bersaing dengan mahasiswa lainnya.

Terakhir, Afan berpesan bahwa ketakutan terbesar akan ketidakmampuan berasal dari diri sendiri. Tubuh tidak bisa membedakan energi positif dan negatif dari apa yang diucapkan. Oleh karena itu, terus pikirkan kalimat-kalimat positif yang sekiranya dapat membuat lebih semangat dalam mencapai apa yang kita targetkan.

“Tidak ada yang tidak mungkin karena ada Tuhan yang Maha Memungkinkan Segala Sesuatu. Ubah kalimat negatif yang kita takutkan menjadi kalimat positif. Jangan pernah takut mencoba, karena lebih baik gagal dengan suatu pengalaman daripada tidak pernah gagal namun tidak mendapat pengalaman. Langkah dan pemikiran kecil tersebutlah yang akan membawa dampak besar bagi diri kita,” ujar Afan. (*)

Penulis :  Siti Zulaikha dan Ivana Laily

Editor: Dita Aulia Rahma