FKM NEWS – Kondisi pandemi Covid-19 yang mulai membaik ditandai dengan aktivitas masyarakat yang berangsur pulih kembali. Beberapa kampus mulai diramaikan oleh mahasiswanya untuk menyelesaikan studinya. Melalui ujian skripsi, mereka yang memasuki masa studi akhir mulai mempersiapkan diri untuk melamar pekerjaan dengan berbekal selembar surat ijazahnya.
Begitu pula dengan Muhammad Ulul Arham Al Hikami, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, yang pada Kamis (02/06/2022), bersiap menghadapi dosen penguji untuk mempresentasikan skripsinya. Meskipun Arham menyusun skripsi tersebut disela kerja magangnya di Pelindo, Perak, Surabaya, tetapi Ia optimis terhadap hasil kerjanya tersebut.
Di depan penguji, yang terdiri dari dosen pembimbing, akademisi, dan praktisi dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Jawa Timur, Arham dengan lancar mempresentasikan skripsinya yang berjudul Analisis Mitigasi Bidang Kesehatan Pada Bencana Banjir di Kabupaten Malang.
Dalam skripsi yang Ia tulis, Arham membandingkan kesesuaian implementasi mitigasi bencana bidang kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 75 tahun 2019 tentang penanggulangan krisis kesehatan dan Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) nomor 145 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana bidang kesehatan. “Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif observasional dengan pendekatan kuantitatif dan desain cross sectional, dengan sasaran pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Malang,” ujar Arham.
Kesimpulan dari hasil penelitian Arham mengatakan bahwa perencanaan sumber daya manusia (SDM) penanggulangan kesehatan, kajian risiko kesehatan, tandar penanggulangan krisis kesehatan, serta monitoring dan evaluasi, hasilnya adalah cukup. Sedangkan untuk peningkatan kapasitas SDM, alokasi dana dan sumber pembiayaan, ketersediaan fasilitas penanggulangan bencana, inventarisasi SDM sesuai dengan potensi bahaya yang mungkin terjadi, serta koordinasi lintas program dan lintas sektor, hasilnya baik. Namun, di sisi lain untuk pengembangan sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan, penyusunan rencana penanggulangan krisis kesehatan, dan penyusunan peta geomedik daerah rawan bencana, hasilnya kurang.
Melalui saran dalam skripsinya, Arham mengharapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dapat meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan mitigasi bencana terkait dengan kesehatan, mengembangkan sistem peringatan dini bencana banjir, serta diharapkan dalam penyusunan renkon dan peta geomedik rawan banjir yang berbasis digital dapat diakses oleh masyarakat luas.Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang juga disarankan untuk berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Malang guna membentuk public health rapid response team (PPHRT), serta menganggarkan dana untuk peningkatan kapasitas karyawannya.
Hasil penelitian dalam skripsi ini sangat bermanfaat bagi peningkatan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dalam upaya penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana banjir. Saran yang diberikan pun dapat menjadi solusi cerdas untuk melaksanakan regulasi yang ada, seperti Peraturan Menteri Kesehatan nomor 75 tahun 2019 tentang penanggulangan krisis kesehatan dan Kepmenkes nomor 145 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana bidang kesehatan.
Permasalahan muncul kemudian, apakah para pejabat di Dinas Kesehatan Kabupaten Malang berani untuk mencoba menerapkan segala saran dari skripsi Arham untuk membenahi kinerja instansinya terkait dengan upaya mitigasi bidang kesehatan pada bencana banjir di Kabupaten Malang.
Tidak hanya memberikan pujian saja, para dosen penguji juga memberikan beberapa masukan pada skripsi milik Arham. Beberapa masukan tersebut mulai metodologinya, keruntutan sistematika dan hasil pembahasannya, semua harus fokus pada judul yang diusulkan. Juga harus mempertimbangkan manfaat dan kontribusi terhadap masyarakat. Termasuk konsistensi penggunaan istilah serta kekeliruan penulisan kata yang dapat mengganggu kenyamanan pembacanya.
Revisi tersebut penting dilakukan untuk menjaga nama besar Universitas Airlangga sebagai kampus unggulan. Skripsi termasuk dokumen ilmiah sehingga beberapa kesalahan tersebut tidak seharusnya terjadi akibat ketidaktelitian peneliti. Semoga Arham dapat segera membenahi skripsinya dengan lebih jeli lagi sesuai arahan dari para dosen penguji, agar proses administrasi menjadi sarjana kesehatan masyarakat segera terealisasi.
Sumber : https://www.pintubatu.com/2022/06/skripsi-sebagai-tawaran-solusi.html?m=1
Editor : Ambarsih Prameswari