Sosialisasi Penyakit Menular Tuberkulosis dan Pentingnya Konsumsi Obat Secara Rutin Pada Pasien Puskesmas Kalijudan

FKM NEWS – Berdasarkan data Profil Kesehatan Jawa Timur tahun 2022, kasus TBC di Jawa Timur meningkat. Salah satunya yaitu Kota Surabaya sebagai penyumbang kasus TBC tertinggi. Hal ini memotivasi kelompok 6 peminatan Administrasi Kebijakan Kesehatan (AKK) Prodi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga menyelenggarakan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai Tuberkulosis (TBC), yang merupakan penyakit menular serius.

Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di ruang tunggu Puskesmas Kalijudan pada tanggal 11 Mei 2024. Sosialisasi dilakukan dengan pendekatan interaktif antara anggota kelompok dan peserta, menggunakan media poster informatif, dan melibatkan pre-test serta post-test untuk mengukur pengetahuan peserta sebelum dan sesudah sosialisasi mengenai penyakit TBC.

Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit TBC, mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap pasien TBC, mendorong deteksi dini TBC, mempromosikan pencegahan penyakit TBC, memberikan informasi tentang pengobatan TBC yang tepat dan rutin, dan meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien TBC.

Materi sosialisasi yang diberikan antara lain mengenai pengertian TBC yang menjelaskan bahwa tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis di paru. Selanjutnya, materi mengenai gejala-gejala penderita TBC. Selanjutnya, sosialisasi terkait pentingnya konsumsi obat agar pasien segera sembuh dan tidak menularkan pada orang lain. Serta sosialisasi terkait fakta seputar TBC.

Kegiatan pertama yang dilakukan adalah pemberian pre-test untuk melihat gambaran pengetahuan pasien terkait TBC. Kedua, anggota kelompok memberikan sosialisasi kepada pasien. Selanjutnya, kegiatan diakhiri dengan pemberian post-test untuk melihat sejauh mana pasien memahami informasi yang diberikan.

Secara keseluruhan, kegiatan sosialisasi yang dilakukan telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat sasaran mengenai TBC, dibuktikan dengan adanya peningkatan pengetahuan peserta setelah mengikuti sosialisasi. Sebanyak 80% peserta mengalami peningkatan pengetahuan tentang TBC berdasarkan hasil post-test.