Untuk mensukseskan program Kementerian Kesehatan RI dalam mengeliminasi Tuberkulosis (TBC) pada anak, Geliat Airlangga bersinergi dengan Dinas Kesehatan dan Unicef menggelar monitoring dan evaluasi. Kali ini kegiatannya bertempat di Puskesmas Kecamatan Sawahan pada Rabu (26/6). Sekitar 200 Kader Surabaya Hebat (KSH) terlibat dalam monitoring.
Priyo Susilo S Ketua Tim TBC Dinkes Surabaya mengakui bahwa pentingnya evaluasi dan monitoring ini agar bisa sedini mungkin menskrinning kasus TBC anak.
“Jadi program Kemenkes ini harapannya bisa bersama sama mengeliminisai TBC, khususnya TBC anak. Agar jadi generasi anak sehat,” ujarnya.
Surabaya, kata Priyo, kejar target eliminasinya lebih cepat dari nasional di tahun 2026. Maka dengan kegiatan ini diharapkan bisa menskrining sejak dini. “Sehingga TBC anak bisa dieleminisai serta sosialisasi pencegahannya,” sambungnya.
Wahyul Anis, Tim TBC Geliat Airlangga menanggapi, kegiatan ini salah satu upaya untuk memberdayakan KSH. Meskipun sudah ada Satgas TBC, namun tenaga KSH ini sangat diperlukan.
“Kita berdayakan KSH. Alhamdulillah kita sudah ada capacity building juga. Dan saat ini KSH sudah mampu menskrining,” ucapnya.
Dijelaskan, KSH di Kecamatan Sawahan sudah bisa menskrining 432 anak. “Dari sini sudah terlihat hasil bahwa KSH bisa belajar menskrining dan bekerja sama dengan Satgas TBC,” tegasnya. (Bagus)