Tanggap Bencana dengan Mawacana 2024

Gempabumi merupakan peristiwa yang sering melanda Indonesia, tidak terkecuali wilayah Jawa Timur. Dilansir dari laman resmi BMKG, gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Banyaknya peristiwa gempabumi membuat masyarakat menurunkan kewaspadaan mereka terhadap bencana tersebut. Akan tetapi, kesigapan masyarakat adalah hal penting dalam menghadapi sebuah bencana. Pemahaman terhadap masalah tersebut menjadi langkah awal Mawacana 2024 melakukan kerja sama dengan BPBD demi memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya mahasiswa mengenai gempabumi dan cara menghadapinya.

Mahasiswa merupakan komponen penting dalam kehidupan masyarakat. Edukasi mengenai gempabumi tersebut dapat dimanfaatkan untuk edukasi berkelanjutan di lapisan masyarakat lainnya. Melalui program tersebut diharapkan mahasiswa aware dengan bencana gempabumi yang dapat terjadu kapan saja dan di mana saja. Klub Mawacana FKM UNAIR memfasilitasi mereka yang ingin tahu tentang penanganan bencana gempabumi dengan cara menjalin kerja sama dengan BPBD Kota Surabaya. Oleh sebab itu, Pelatihan 2 MAWACANA 2024 mengusung tema “Membangun Peran Mahasiswa yang Sigap dan Tanggap dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi” dan telah dilaksanakan pada 15 September 2024. Isi materi yang disampaikan oleh BPDB Kota Surabaya, yaitu lempeng tektonik Indonesia, megathrust, persiapan sebelum terjadi bencana, cara berlindung ketika terjadi gempa, dan cara evakusia saat terjadu gempa.

Setelah Pelatihan 2 tersebut, MAWACANA kembali melaksanakan Pelatihan 3 yang berfokus pada simulasi bencana gempabumi. Mahasiswa diberikan materi tentang cara perlindungan diri dan evakuasi dengan rinci dan jelas. Petugas BPDB Kota Surabaya menjelaskan cara melindungi tubuh dari benda benda yang berpotensi jatuh saat di dalam gedung atau kelas. Petugas mempraktikkan bagaimana cara yang benar melindungi kepala dan leher. Peletakan tangan bisa berpengaruh pada keselamatan diri. Para peserta dipersilakan meniru gerakan yang telah didemokan. Kemudian, ditampilkan beberapa cara evakuasi korban yang tidak bisa melarikan diri atau terjebak di antara reruntuhan.

Gerakan-gerakan yang dipraktikkan cenderung mudah, tetapi juga mudah dilupakan. Beberapa kesempatan, petugas mempraktikkan ulang sampai seluruh peserta benar. Bagian paling menyenangkan menurut peserta adalah benar-benar simulasi ketika ada gempabumi.

Petugas BPDB membagi tim menjadi komandan, tim keamanan, tim evakuasi, tim evakuasi aset, dan tim PPGD. Simulasi di mulai saat sirine berbunyi tanda gempa sedang terjadi. Selanjutnya, tim keamanan mengarahkan semua orang untuk mengikuti ke area evakuasi. Komandan membagi tugas untuk tim yang akan bertugas kembali. Bagi korban, akan diselamatkan oleh tim evakuasi yang sigap membantu. Tim evakuasi aset bertugas mengambil dan mengamankan berkas-berkas penting yang tertinggal. Setelah korban sampai di area evakuasi, tim PPGD segera melakukan tindakan pengobatan sementara untuk korban. Kegiatan ini merupakan program yang patut dicontoh dan dikemas dengan lebih baik agar peserta yang mendaftar menjadi lebih bersemangat.

Penulis : Berlian Aulia Putri

DAFTAR PUSTAKA

BMKG. (2024). BMKG | Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar. Bmkg.go.id. https://bbmkg3.bmkg.go.id/tentang-gempa