Teliti Pengaruh Binaural Beats Pada Ibu Hamil Primigravida, Tim PKM R FKM Unair Berhasil Dapatkan Pendanaan PKM 2021

FKM NEWS – Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat kembali menorehkan prestasi di kancah Nasional dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Tahun ini terdapat 5 tim dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) yang berhasil mendapatkan pendanaan. Salah satu tim tersebut yaitu tim PKM-R (Riset Eksata) yang diketuai oleh Yusva Dwi Saputra, mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat semester 4. Anggota dari tim tersebut yaitu Ihya’ Ulumuddin Ar-rayyan (FKM 2019) dan Ardelia Bertha Prastika (FK 2019). Tim ini dibimbing oleh Dr. Nunik Puspitasari, SKM., M.Kes, dosen Biostatistika dan Kependudukan FKM Unair.

Dalam PKM tersebut, Yusva dan tim mengambil judul “Pengaruh Binaural Beats Pada Ibu Hamil Primigravida Trimester III Guna Mengurangi Rasa Nyeri Kala 1 Dalam Proses Bersalin”. Yusva menjelaskan bahwa tim mereka akan menguji pengaruh mendengarkan Binaural Beats untuk mengurangi kecemasan ibu hamil primigravida. 

“Kami akan menguji pengaruh mendengarkan Binaural Beats untuk mengurangi kecemasan ibu hamil primigravida menjelang persalinan. Kecemasan Ibu hamil akan berpengaruh pada rasa nyeri saat kala I proses persalinan. Selain itu, penelitian ini juga mencari gelombang binaural beats jenis apa yang efektif untuk mengurangi rasa nyeri saat persalinan. Sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi intervensi untuk mengurangi rasa nyeri saat persalinan,” jelas Yusva melalui WhatsApp ketika diwawancarai oleh tim FKM NEWS.

Yusva juga menjelaskan bahwa Ia dan tim mengambil riset ini karena ingin memberikan intervensi baru untuk mengurangi rasa nyeri pada saat persilanan karena intervensi yang ada masih belum diakui dan terbatas pada penduduk dengan agama tertentu saja.

“Rasa nyeri pada saat persilanan menjadi momok tersendiri bagi ibu hamil terutama ibu hamil primigravida (ibu hamil pertama kali). Namun, intervensi untuk mengurangi rasa nyeri yang sudah ada selama ini belum diakui di Indonesia, misalnya water birth. Selain itu, metode relaksasi dengan murottal yang sudah banyak digunakan hanya dapat digunakan untuk masyarakat muslim saja. Sehingga, perlu adanya referensi intervensi lainnya yang efektif, aman, dan dapat digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat,” ungkap Yusva.

Jadwal pelaksanaan PKM ini dimulai tanggal 1 Juni 2021. Namun, Yusva dan tim sudah persiapan sejak bulan Mei setelah diumumkan lolos pendanaan. Yusva dan tim telah melakukan perizinan penelitian ke Bakesbangpol Kota Surabaya, Dinas Kesehatan, dan Puskesmas untuk mengambil data Ibu hamil. Selain itu, mereka juga pengajuan Uji Kelayakan Etik Penelitian serta persiapan alat dan bahan penelitian seperti kuesioner yang digunakan, sampel Ibu hamil Primigravida Trimester III, dan musik Binaural beats. Dalam program ini, Yusva dan tim mennggunakan metode blended. Metode offline digunakan ketika briefing, penandatanganan informed consent, dan pemberian kuesioner pertama. Lalu, untuk metode online dilakukan ketika memberikan intervensi music binaural beats kepada responden dan saat monitoring.

Ketika diumumkan bahwa tim Yusva mendapatkan pendanaan, ia sangat senang dan sempat tidak menyangka akan hal tersebut.

“Saya sangat senang dan bersyukur. Namun, saya tidak menyangka bisa diterima pendanaan terutama di bidang PKM-R karena di FKM sendiri biasanya mengajukan di bidang Pengabdian Masyarakat dan Kewirausahaan,” ungkap Yusva.

Yusva berharap nantinya bisa diberikan kelancaran dalam realisasi penelitian ini dan dapat lanjut hingga ke PIMNAS 34. Yusva juga berpesan ke mahasiswa lain untuk tidak takut dan ragu.

“Buat teman-teman lain, jangan takut dan ragu buat mencoba mengirimkan karya PKM. Karena apabila proposal yang diajukan didanai akan sangat banyak sekali manfaatnya,” pungkas Yusva.

Penulis : Vina Himmatus Sholikhah