FKM NEWS – Covid-19 menjadi isu kesehatan yang sedang hangat diperbincangkan di berbagai negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang juga terdampak penyebaran Covid-19, tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan saja, tetapi Covid-19 juga berdampak cukup besar pada sektor Pendidikan di Indonesia. Mudahnya penularan Covid-19 mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan social distancing yang mana membuat semua kegiatan masyarakat dibatasi, begitu juga sekolah yang terpaksa harus dilakukan secara online dari rumah masing-masing demi mengurangi penularan Covid-19. Ditengah situasi pandemi yang mengganggu proses pembelajaran, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menghadirkan program Kampus Mengajar dengan menggandeng para mahasiswa dari berbagai jurusan dan universitas di Indonesia. Program Kampus Mengajar ditujukan untuk membantu sekolah-sekolah tertinggal yang berada di daerah 3T (tedepan, terpencil, dan tertinggal).
Tina Mei Wijayanti merupakan salah satu mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga yang turut berpartisipasi pada program Kampus Mengajar dalam rangka membantu sekolah dasar Negeri 6 Babadan Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk pada tanggal 22 Maret 2020 – 25 Juni 2020.
“Fokus kegiatan kampus mengajar cukup beragam, mulai dari adaptasi teknologi, membantu administrasi sekolah, literasi dan numerasi, profil pelajar pancasila serta sosialiasi Covid-19, mahasiswa dapat memilih tema sesuai dengan urgensi pada permasalahan sekolah atau bantuan yang diperlukan sekolah serta sesuai dengan keilmuan mahasiswa masing-masing,” jelas Tina mengenai fokus kegiatan Kampus Mengajar.
Dari berbagai fokus kegiatan Kampus Mengajar, beberapa kegiatan yang dilakukan Tina selama mengikuti program kampus mengajar sebagian besar adalah terkait sosialisasi Covid-19 pada siswa-siswi di SD Negeri 6 Babadan, selain itu kegiatan membantu proses administrasi sekolah juga dilakukan oleh Tina.
“Berhubung saya berlatar belakang sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat maka sedikit banyak kegiatan yang saya lakukan terkait penyampaian informasi kesehatan mengenai pencegahan Covid-19 mulai dari mencuci tangan dengan benar, melakukan aktivitas fisik serta mengkonsumsi makanan yang bergizi. Selain itu, saya juga melaksanakan beberapa kegiatan lain,” jelas Tina.
Dalam proses penyampaian informasi kesehatan Tina menggunakan berbagai macam metode mulai dari video, power point, menggambar, serta mempraktikkan secara langsung. Contohnya pada saat penyampaian informasi terkait makanan bergizi, Tina memperkenalkan “Isi Piringku” dari Kementrian Kesehatan terkait porsi makan yang benar dengan cara menggambar.

“Pada saat sosialisasi gizi seimbang yang saya lakukan pertama, menjelaskan kandungan gizi dalam makanan melalui power point, kemudian saya menjelaskan dan memperkenalkan “Isi Piringku” dari Kementrian Kesehatan dan meminta para siswa menggambar serta mewarnai gambar “Isi Piringku” agar siswa mudah mengingat serta untuk meningkatkan jiwa kreativitasnya,” ungkap Tina.
Selain itu, Tina juga membuat pojok baca yang menarik di kelas agar siswa-siswi lebih tertarik untuk membaca. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kegiatan literasi siswa.
“Sebenarnya sudah terdapat rak buku di dalam kelas, namun kondisinya cukup tidak terawat. Sehingga, saya berinisiatif untuk membuat pojok baca dan menghiasnya dengan berbagai gambar yang menarik agar minat baca siswa meningkat,” ujar Tina terkait pembuatan pojok baca di SD Negeri 6 Babadan.
Kegiatan yang dilakukan Tina pada program Kampus Mengajar di SD Negeri 6 Babadan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan informasi terkait kesehatan pencegahan Covid-19 pada siswa sehingga penerapan protokol kesehatan dilaksanakan lebih baik lagi. Selain itu, Tina juga berharap pada mahasiswa di seluruh Indonesia agar turut berpartisipasi pada program Kampus Mengajar selanjutnya untuk menyalurkan ilmu-ilmunya dalam membantu kemajuan pendidikan di Indonesia.