FKM NEWS – Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kabupaten Ponorogo resmi menyandang status sebagai Posyandu Keluarga pada era Integrasi Layanan Primer (ILP) sejak pertengahan tahun 2024. Di usianya yang masih seumur jagung, penerapan ILP tentu menghadapi berbagai tantangan. Kondisi itu membuat mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR) yang tergabung dalam Kelompok 8 PKL di Desa Ngrandu, Kabupaten Ponorogo tertarik untuk mengatasi masalah tersebut.
Tingkatkan Kompetensi Kader
Fathiyya Defrina, PIC kegiatan mengatakan bahwa ia bersama timnya menginisiasi program “KADER NGANDANI” (Kader Ngrandu Andal Skrining Diabetes dan Hipertensi). Program ini terpilih berdasarkan kondisi kesehatan masyarakat Desa Ngrandu akibat penyakit hipertensi dan diabetes mellitus yang masih tinggi dalam setahun terakhir.
Salah satu kegiatan unggulannya adalah Training of Kader yang bertujuan meningkatkan keterampilan kader kesehatan dalam melakukan skrining hipertensi dan diabetes mellitus di era Integrasi Layanan Primer. Fayya, sapaan akrabnya menyadari, selain tenaga kesehatan puskesmas, kader kesehatan juga mengambil peran penting sebagai pelaksana Posyandu Keluarga. “Menurut saya, seluruh kader kesehatan di Desa Ngrandu, penting untuk memiliki kompetensi yang baik demi menyukseskan pelaksanaan ILP, khususnya dalam tahap skrining,” terang Fayya.
Posyandu Keluarga hadir dengan fokus pada konsep siklus hidup. Tujuannya untuk meningkatkan keterjangkauan pelayanan kesehatan primer bagi ibu hamil, balita, remaja, dewasa, dan lansia. Program ini mencakup lima tahapan, termasuk deteksi dini yang dilakukan oleh kader bersama tenaga kesehatan.
“Kami menyoroti salah satu dari 25 kompetensi kader, yaitu keterampilan dalam melakukan skrining diabetes dan hipertensi. Oleh karena itu, melalui kegatan ini, harapannya dapat memperkuat kompetensi tersebut agar kader dapat mendukung pelaksanaan ILP secara optimal,” jelasnya.

Gelaran yang berlangsung pada Selasa (21/01/2025) itu mendapat respon positif dari peserta pelatihan. Mengawali kegiatan, terdapat penyampaian materi terkait penyakit hipertensi dan diabetes mellitus, serta komunikasi efektif oleh tenaga kesehatan Puskesmas Ngrandu. Kegiatan berlanjut dengan demonstrasi skrining hipertensi dan diabetes mellitus menggunakan laman e-Puskesmas. Tak hanya itu, kader juga berkesempatan melakukan praktik skrining melalui laman e-Puskesmas.
Kegiatan ini selaras dengan konsep Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-17 yang menekankan pentingnya kemitraan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan melibatkan tenaga kesehatan Puskesmas Ngrandu, kader kesehatan, serta perangkat Desa Ngrandu, diharapkan pelaksanaan Posyandu Keluarga dapat lebih optimal, khususnya dalam tahap skrining.
Ketua tim, Naufal Aulia Bagas berharap kegiatan ini dapat berlanjut. “Saat ini, kami fokus pada pelatihan skrining diabetes melitus dan hipertensi. Ke depannya, kami berharap kegiatan ini dapat mencakup pelatihan penyakit menular dan tidak menular lainnya yang juga memerlukan perhatian,” pungkasnya.
Penulis: Dr. Muthmainnah, S.KM., M.Kes., Dr. Nurul Fitriyah, S.KM., M.Sc, Aqila Rachmasari, Ineztia Sila Widya Prasanti, Rayinda Prasetya Putri, Alifia Nezaluna Amalia I., Fathiyya Defrina Putri, Raissyah Fatika Rahma D., Tuty Alawiyah, Gita Mahendra Putranto, Cindy Aulia Suryaningrum, Naufal Aulia Bagas Putra, Safira Aurellia Salsabila, Sevina Nabilah Khansa.