FKM NEWS – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar wisuda periode Juni 2021 secara daring karena kondisi pandemi Covid-19. Pada wisuda kali ini terdapat momen langka dan bahagia, dua mahasiswa kembar dari FKM diwisuda pada hari yang sama, dan uniknya si kembar ini masuk di FKM pada tahun yang sama pula yakni tahun 2016.
Mereka adalah Kartini dan Karlina. Kartini berasal dari program studi S1 Gizi, dan adiknya Karlina berasal dari S1 Kesehatan Masyarakat. Kartini mengungkapkan bahwa mereka berdua diterima di FKM UNAIR pada jalur yang sama yaitu jalur SNMPTN.
“Dulu kami sewaktu SD sampai SMP satu sekolah, tapi ketika SMA kami berbeda sekolah. Kami memang berkeinginan masuk di fakultas dan universitas yang sama. Selain itu kami tertarik di dunia kesehatan” Ucap Kartini ketika diwawancarai oleh tim FKM News.
Kartini mengatakan bahwa ia memilih program studi gizi karena tertarik dengan gizi makanan. Sedangkan adiknya, Karlina memilih program studi kesehatan masyarakat karena ingin satu fakultas dengan kakaknya dan bisa melengkapi apa yang dipelajari oleh Kartini.
“Rencana untuk pasca kampus, setelah ini saya ingin ikut P3K jalur PNS, karena saya ingin menjadi ahli gizi di dinas kesehatan atau puskesmas. Karena memang dari dulu tertarik bekerja dengan masyarakat,” pungkas Kartini.
Sedangkan adiknya, Karlina juga tertarik bekerja di puskesmas. Ia sendiri mengambil minat ilmu epidemiologi di FKM UNAIR.
“Dulu ketahuan kembar baru-baru ini, karena kemaren yudisiumnya bareng. Dulu waktu kuliah sebisa mungkin ga jalan bareng. Karena temen-temen udah tau. Jadi ya sudah biasa,” ujar Kartini.
Ada sebuah momen dimana dosen bertanya ke Kartini bahwa disalah satu mata kuliah Lintas Minat di ilmu gizi dan Kesmas, dosen yang mengajarnya merasa mengajar dua kali dihari yang sama padahal karena memang mereka adalah saudara kembar. Sehingga waktu itu, ia menjelaskan bahwa ia adalah saudara kembar.
Semasa kuliah mereka berdua mengaku tidak bisa mengendarai motor, sehingga untuk berangkat kuliah diantar oleh orang tuanya. Terkadang untuk pulang mereka harus naik kendaraan umum dan bus flash UNAIR. Meski begitu, mereka tetap bersyukur karena masih diberi kesempatan menikmati kuliah tatap muka sebelum pandemi Covid-19.
“Khususnya untuk temen-temen yang berjuang untuk lulus tetep semangat berharap jangan putus asa, minta pertolongan Allah. Kesusahan yang kita alami punya hikmah sendiri,” pungkas Kartini.
Karlina juga menambahkan ketika diwawancarai oleh Tim FKM News “mungkin sering ya kita mahasiswa capek karena tugas dan mengeluh, kalau kita ditahap itu coba kita inget-inget wajah orang tua. Perjuangan mereka, support dan doa supaya kita bisa semangat lagi menyelesaikan kuliah,”
Mereka mengingatkan bahwa untuk selalu meminta pertolongan kepada Allah SWT agar segala langkah yang kita kerjakan dimudahkan. (*)
Penulis : Diah Khrisma Putriana