FKM NEWS – Gelaran Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2021 kembali dimulai. Beberapa tim dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil meraih pendanaan untuk ide yang mereka usung, salah satunya adalah tim yang diketuai oleh Trisna Nurya Majid mahasiswa FKM angkatan 2018. Adapun anggota tim tersebut terdiri atas Imas Elva Khoiriyah, Estit Raca Alda N. W., Kiki Damasari Millenia, dan Eka Swastika Putri.
Trisna menceritakan bahwa dia dan tim membuat PKM dibidang pengabdian kepada masyarakat dengan judul Pregnancy Care Community Pemberdayaan Berbasis Integrated Psychological Approach Sebagai Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu Era New Normal Kelurahan Kertajaya Surabaya.
“Intinya, aku dan tim berencana membuat sebuah komunitas yang peduli kepada ibu hamil melalui pemberdayaan masyarakat dan menggunakan pendekatan psikologis. Selain itu, pendekatan juga dilakukan kepada suaminya,” jelas Trisna.
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan, tambah Trisna, yaitu terdiri atas pembentukan kader, membina kader tersebut agar mereka dapat melanjutkan kegiatan yang telah dibuat kedepannya, memberikan edukasi kepada masyarakat umum, ibu hamil dan suaminya, serta mengadakan edutainment yang dikemas dalam sebuah teater.
“Ketika melakukan edukasi, media yang digunakan berupa modul dan power point presentation (PPT) serta penunjang lainnya. Modul akan didesain semenarik mungkin untuk ibu hamil, suaminya dan untuk kader. Nantinya di dalam modul juga akan ada activity daily log book (ADL) yang berguna untuk melihat kemajuan kegiatan,” ucapnya pada Rabu (02/06/21).
Lebih lanjut, Trisna mengungkapkan ide tersebut bermula ketika dia sering mendengarkan dosen bercerita terkait masalah kesehatan ibu dan anak, juga tentang angka kematian ibu yang masih tinggi di Indonesia. Kemudian, dia mulai tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut tentang hal tersebut.
Trisna mengatakan bahwa dia merasa sangat senang dan bersyukur ketika mengetahui PKM yang dia dan tim buat berhasil mendapatkan pendanaan. Tantangan utama yang dihadapi Trisna dan tim adalah terkait koordinasi. Hal tersebut dikarenakan empat dari lima anggota timnya merupakan mahasiswa semester enam yang sedang sibuk dengan kegiatan perkuliahan.
“Harapan kedepannya, kegiatan yang aku dan tim lakukan tidak hanya berhenti untuk kegiatan PKM saja melainkan dapat terus berjalan dan berkontribusi untuk menurunkan angka kematian ibu khususnya di Kelurahan Kertajaya, Surabaya. Jika berhasil pada kelurahan tersebut, semoga ide yang kami usung dapat diterapkan di Kelurahan lain di Surabaya,” tutupnya. (*)
Penulis: Dita Aulia Rahma