Waspadai Defisiensi Vitamin A

Defisiensi vitamin A atau kekurangan vitamin A (KVA) merupakan kondisi ketika kebutuhan vitamin A di dalam tubuh tidak terpenuhi dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Vitamin A merupakan mikronutrien yang memiliki peran penting dalam pengembangan otak dan GI function. Defisiensi vitamin A merupakan salah satu defisiensi makronutrien yang memiliki risiko tinggi terjadi pada anak-anak dan ibu hamil di berbagai belahan dunia, terutama di negara berkembang.

Tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin A secara mandiri. Oleh karena itu, vitamin A harus diperoleh dari sumber vitamin A, yaitu pangan hewani dan nabati.

Defisiensi vitamin A tidak hanya menyebabkan penyakit atau gangguan pada mata, tetapi juga beberapa penyakit lain, seperti kulit kering, gangguan pertumbuhan pada anak, peningkatan risiko terkena kanker, daya tahan tubuh menurun, masalah infertilitas atau kesuburan, bahkan risiko terjadi keguguran pada ibu hamil.

Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, pemerintah telah melakukan beberapa upaya, seperti pemberian suplemen vitamin A bagi balita. Bulan Februari dan Agustus menjadi bulan vitamin A. Program tersebut bertujuan untuk mencegah kebutaan dan menanggulangi masalah kekurangan vitamin A (KVA) pada balita. Kegiatan tersebut berupa pemberian kapsul vitamin A bagi balita usia 6 sampai 59 bulan dan ibu nifas.

Oleh: Nathania Indrawati

 

Referensi:

Carazo, Alejandro, et al. 2021. Vitamin A Update: Forms, Sources, Kinetics, Detection, Function, Deficiency, Therapeutic Use and Toxicity. Nutriens 2021, 13(5), 1703, DOI: https://doi.org/10.3390/nu13051703.

Cheng, Boli, et al. 2021. Vitamin A Deficiency Increases The Risk of Gastrointestinal Comorbidity and Exacerbates Core Symptoms in Children with Autism Spectrum Disorder. Pediatric Research 89, 211-216 (2021), DOI: https://doi.org/10.1038/s41390-020-0865-y