Yuk Tinjau Thrift Shop dari Ragam Aspek dan Bijaklah dalam Melakukannya

Berbelanja pakaian bekas atau yang populer disebut Trifht shop saat ini sedang marak – maraknya dikalangan kaula muda. Dilansir dari wolipop.com, situs ThredUp mengungangkapkan bahwa 77% kaum milenial dan gen Z sangat teratrik untuk membeli baju yang bisa menyelamatkan lingkungan. Dan kehadiran thrift shop tersebut memfasilitasi ketertarikan mereka karena dengan hal tersebut mereka “mereduce” kembali pakaian yang semula sudah dibuang menjadi dapat terpakai kembali. Pada dasarnya limbah fashion seperti kain – kain Polyester dan nilon adalah termasuk limbah yang sangat sulit untuk terurai.  dikutip dari IDN Times.com, perlu setidaknya 20 hingga 200 tahun untuk mengurai benda tersebut.

Ditinjau dari segi lingkungan thrift shop memang terlihat mendukung konsep berkelanjutan dengan mengurangi penggunaan barang baru, tetapi jumlah barang bekas yang tidak terjual atau rusak juga akan menjadi bumerang bagi lingkungan dan tetap berpotensi berkontribusi pada masalah limbah Beberapa toko barang bekas mungkin memiliki kesulitan dalam memproses barang-barang yang tidak terjual.

Kemudian dari segi daya beli, Trifht shop juga sangat berpotensi meningkatkan budaya konsumtif di masyarakat. Dengan menawarkan alternatif harga yang lebih terjangkau, pembeli yang didominasi oleh anak – anak muda rentan beresiko terjebak dalam pola konsumerisme, di mana mereka tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan hanya karena harganya murah.

Selain itu, satu hal yang tak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah mengenai kebersihan dan kemanan barang – barang thriftshop. Beberapa barang bekas mungkin tidak menjalani proses pembersihan dan sterilisasi yang memadai sebelum dijual. Ini dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi pembeli jika mereka tidak hati-hati dalam memeriksa dan membersihkan barang sebelum digunakan
Oleh karena itu, penting bagi kita – kita yang gemar melakukan “Thrifting” untuk lebih bijak lagi dalam membeli. Adapun kiat – kiat yang dapat dilakukan untuk meminimalisir sisi negatif dari Thriftshop adalah sebagai berikut

  1. Buat Daftar Prioritas: Sebelum pergi berbelanja, buat daftar barang apa yang kita butuhkan atau ingin cari. Ini akan membantu kita tetap fokus dan menghindari pembelian impulsif yang tidak diperlukan.
  2. Periksa Kualitas dan Kondisi: Sebelum membeli, periksa kualitas dan kondisi barang dengan teliti. Pastikan tidak ada kerusakan yang signifikan atau masalah lain yang mungkin mempengaruhi penggunaan barang tersebut.
  3. Kenali Bahan dan Merek: Kenali bahan-bahan berkualitas dan merek-merek yang terpercaya. Ini akan membantu kita memilih barang-barang yang tahan lama dan berkualitas tinggi.
  4. Pilih Barang Sesuai Gaya Pribadi: Pilih barang-barang yang sesuai dengan gaya pribadi kita. Jangan mudah terjebak dalam tren fashion sementara yang berujung membuat pakaian tersebut tetap tidak terpakai sekalipun telah dibeli oleh kita
  5. Jadilah Sabar dan Fleksibel: Berbelanja di thrift shop mungkin memerlukan sedikit lebih banyak waktu dan usaha dibandingkan berbelanja di toko konvensional. Jadilah sabar dan fleksibel dalam mencari barang yang Anda inginkan

Dengan mengikuti tips-tips di atas, kita dapat berbelanja dengan bijak di thrift shop dan mendapatkan barang-barang yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan.

 

Penulis : Jessy Adelia

Refrensi :

Thrift Shop Kini Populer di Kalangan Gen Z, Ini Bedanya Dengan Pasar Loak (detik.com)

Tren membeli pakaian bekas impor alias ‘thrifting’ menjamur, bagaimana dengan dampak lingkungannya? – BBC News Indonesia