Pembina Pengurus Daerah Persakmi Jawa Timur yang sekaligus Ketua IKA FKM Unair Estiningtyas Nugraheni mengatakan, sejauh ini langkah Pemkot Surabaya sudah on the track dalam menyiapkan kajian pembukaan belajar tatap muka. Jika dicermati, upaya yang dilakukan juga pada proses kajian data dan informasi Dinkes terkait hasil swab dan peta penyebaran COVID-19 di kecamatan dan kelurahan.
“Bahkan yang kami lihat, setiap ada guru suatu sekolah dinyatakan positif, maka akan ada mekanisme pelaporan langsung ke diknas,” kata Esti saat dihubungi detikcom, Kamis (3/9/2020).
Esti menjelaskan, sedangkan untuk skenario pembukaan belajar tatap muka juga dibarengi dengan assesment kesiapan sekolah. “Baik dari sisi SDM, mekanisme pembelajaran juga sampai dengan persiapan sarana-pra sarananya dikaji baik,” ujarnya.
Artinya, terkait pembukaan sekolah tatap muka masih perlu dilakukan pengkajian terus. Mengingat 393 guru dinyatakan positif COVID-19 dari hasil swab yang dilakukan Dinkes Surabaya.
“Kajian terus dilakukan sampai benar-benar siap dibuka (sekolah tatap muka),” ucapnya.
Selain itu, Persakmi juga memberikan tiga masukan sebelum sekolah tatap muka di Surabaya dibuka. Pertama, identifikasi risiko penyebaran dan lakukan upaya mitigasi.
“Persiapkan dengan cermat tata graha, tata kerja dalam lakukan PTM (pembelajaran tatap muka) dan bangun komitmen semua pihak untuk patuh protokol kesehatan dimanapun berada. Ketiga, membangun komunikasi yang terbuka dalam upaya pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19,” pungkasnya.
Berita ini diunggah ulang oleh Ilham Akhsanu Ridlo
Sumber asli di https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5158670/393-guru-surabaya-positif-covid-19-ini-saran-persakmi-soal-belajar-tatap-muka