52nd APACPH Keynote Speech: Healthcare Reform after Covid-19

FKM NEWS – Kegiatan 52nd Asia Pacific Academic Consortium for Public Health (APACPH) Conference resmi diselenggarakan pada 27-28 Oktober 2021. Kegiatan tersebut turut mengundang Menteri Kesehatan Republik Indonesia yaitu Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU. dan Wakil Gubernur Jawa Timur yaitu Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc. sebagai keynote speaker. Dalam kesempatan tersebut Ir. Budi Gunadi dan Dr. Emil Dardak berbicara mengenai tema Healthcare Reform after Covid-19.

Ir. Budi Gunadi menuturkan bahwa reformasi kesehatan setelah Covid-19 mengacu pada enam pilar transformasi sistem kesehatan. Transformasi sistem kesehatan yang dimaksud meliputi transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan.

Teknologi digitalisasi mempunyai potensi besar untuk mendukung sektor kesehatan Indonesia yang maju dan berkeadilan. Namun, saat ini Indonesia masih menghadapi beberapa hambatan dalam mewujudkan digitalisasi kesehatan diantaranya sistem dan aplikasi dalam Kemenkes RI masih terpisah dari database BPJS, BPOM, dan BKKBN, serta adanya keterbatasan regulasi mengenai proteksi data dan sedikitnya investasi swasta.

Pembahasan dilanjutkan oleh Dr. Emil Dardak menyatakan sistem kesehatan yang tepat sangat dibutuhkan untuk memastikan masyarakat terhindar dari segala bentuk penyakit baik yang disebabkan gaya hidup buruk seperti hipertensi, diabetes dan kanker maupun penyakit menular seperti Covid-19.

Beliau menjelaskan tantangan di sektor kesehatan saat ini adalah memastikan masyarakat dapat beraktivitas normal, tetapi penyebaran Covid-19 tetap bisa diminimalisir. Meskipun jumlah kasus Covid-19 rendah, penting untuk memastikan rumah sakit siap terhadap lonjakan kasus Covid-19.

Rumah sakit harus dilengkapi dengan peralatan penunjang yang cukup seperti ruang isolasi, APD, ruang rawat intensif dan alat bantu pernafasan untuk mengantisipasi semua pasien mendapat perawatan yang cepat dan tepat ketika terjadi lonjakan kasus. Selain itu, upaya tracking, tracing dan testing dalam mendeteksi sebaran kasus Covid-19 harus terus dilaksanakan beriringan dengan upaya vaksinasi pada masyarakat.

Dr. Emil Dardak menambahkan bahwa kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan dan kebersihan juga merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menghadapi potensi pandemi atau endemi di masa depan. (*)

Penulis: Annisa Awip Alvionita

Editor: Dita Aulia Rahma